5🌹

551 55 29
                                    

Siapa yang berani mengintip pemimpin Bonten yang kini tengah duduk santai di sofa sambil membaca koran dan menyantap sebuah taiyaki?

Ya, ia adalah Senju.

Melihat pemimpin Bonten hanya duduk sendirian, merupakan kesempatan bagi Senju untuk mendekatinya tanpa ada gangguan.

"Ini saatnya, aku harus bisa!!!"

.

.

.

.

.

.

.

"Selamat pagi Tuan Sano Manjirou"

Senyum secerah mentari ia tunjukkan. Sekali lagi gadis itu lolos masuk ke area itu. Terlihat Mikey yang menatap tajam ke arah satu manusia yang berani menganggunya. Sempat heran, kenapa gadis itu sangat berani berurusan dengannya.

Di ruang tamu itu, Senju dengan beraninya mengambil tempat duduk dihadapan Mikey. Ia tau sekali jika ia berhadapan dengan siapa atau mungkin saja malaikat kematian sudah berdiri disampingnya jika saja pria itu tiba-tiba menembak isi kepalanya. Karena itulah ia kubur dengan dalam perasaan takut yang ada dalam dirinya tersebut.

Kini ia tatap pemimpin Bonten itu dengan wajah seramah mungkin. Berdoa saja kali ini pria itu tak menyembunyikan pistol di dalam sakunya yang bisa saja memang ada.

"Apa yang membuatmu datang kemari?" Mikey akhirnya membuka suara. Seperti biasa dengan nada mengintimidasi.

"Takdir" ucap gadis itu jelas dan lantang.

"Huh??"

"Hmm...bisa dikatakan takdir yang kurang bagus sih, aku dibawa kalian kesini karena salah tangkap, lalu disekap, dan hampir mati ditangan kakak sendiri...dan...Bumm...aku tau kebenaran kalau kakak pertamaku berbohong dan bonusnya lagi teman baikku juga sama bejatnya haha"

"Sepertinya takdir akan membawamu ke kematian"

"Benarkah? Apakah pemegang takdir ada di tanganmu?"

Rasanya Mikey ingin sekali menyingkirkan gadis itu secepatnya. Ucapan yang dilontarkan untuknya membuat Mikey sangat kesal.

"Lupakan itu. Aku datang kemari hanya ingin Tuan Sano menerimaku untuk bekerja di Bonten" ucap Senju lalu menyerahkan sebuah dokumen yang ia bawa sejak kemarin ke hadapan Mikey.

"Aku tak ada rencana apapun untuk menghancurkan Bonten, aku hanya butuh uang dan pengalaman bekerja, itu saja tidak lebih dan tidak kurang"

Tak ada respon yang Mikey berikan hanya menatap datar sebuah dokumen yang diberikan Senju tanpa ada niat untuk menyentuhnya sama sekali. Mikey pikir gadis itu benar-benar bodoh membuat alasan dengan mencari pekerjaan di Bonten tanpa ada niatan tersembunyi dibaliknya. Lagi pula Mikey tak tertarik menerima Senju bekerja disini dan malah tertarik menyingkirkan gadis itu dari dunia.

"Aku berusaha keras untuk menahan diri, kalau bukan karena kau adiknya Takeomi, kau sudah berada di pemakaman sejak kemarin. Pergilah, aku tidak tertarik menerimamu"

"Tapi Tuan, kau bisa lihat dulu isi berkas lamaran saya."

"Pergi sebelum aku berubah pikiran."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Stand By You || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang