3🌹

636 61 10
                                    

"Haru? Kak Haru? Haruchiyo? Itu Kak Haru kan?"

Seperti petir yang menyambar tiba-tiba. Mendengar kalimat itu disebutkan, membuat semuanya terdiam membisu. Terkejut karena apa yang mereka lihat dan dengar tidak pernah sekalipun mereka bayangkan sama sekali. Siapa orang yang ada disana? Pikir mereka yang tidak tau apa-apa. Bagi yang tau sosok itu, hanya berada dalam kekhawatiran dan pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Tapi semuanya tau jika ini adalah sebuah kesalahan besar.

Pistol diturunkan posisinya dari dahi si gadis. Dimana manusia yang melakukan itu hanya terdiam dan terkejut. Tak pernah terpikirkan jika sosok yang ia ketahui berada dihadapannya sekarang.

"SENJUU!!" seru sang kakak tertua. Tak peduli dengan apa yang dipikirkan mereka. Tak peduli jika pemimpin Bonten itu melirik tajam ke arahnya. Tak peduli jika adik keduanya memegang pistol di depan adik ketiganya. Raganya bergerak sendiri menghampiri sang adik kesayangan. Misinya kali ini hanya ingin melindungi gadis itu.

Dengan tangan bergetar, ia lepaskan tali yang mengikat tubuh adiknya. Kaitan itu akhirnya longgar dan terlepas. Tidak peduli sama sekali jika yang lain hanya sekedar menonton aksinya ini.

Hanya tersisa kain yang menutup mata adiknya. ia sempat ragu bagaimana jika ia membuka penutup mata itu, apakah timbul masalah baru? Tentu saja, itu akan menjadi masalah besar. Tapi ia sudah berada dalam masalah itu. Takeomi akhirnya biarkan jari-jarinya membuka kain yang menutupi mata Senju.

Senju lebih menyukai jika hal pertama yang ia lihat setelah membuka mata ialah langit biru yang cerah, seperti yang ia lihat di siang hari tadi. Seakan-akan melihat kebahagiaan disana. Walau hawa yang sangat jauh berbeda, melihat kakak keduanya yang telah lama ia rindukan sama saja dengan melihat langit biru itu. Dirinya merasa bahagia. Jika takdir yang membawa mereka bertemu hari ini, Senju akan sangat berterima kasih kepada sang pembuat takdir. Walaupun ia harus menunggu dan bertemu dalam keadaan kacau seperti sekarang, Ia akan tetap berterima kasih.

"Kak Haru" senyum mengembang ia perlihatkan kepada sang kakak walaupun sang kakak berekspresi tak suka.

Entahlah, Sanzu sangat dibuat bungkam oleh panggilan adiknya itu. Tak mampu berkata-kata lagi. Kesal? Tentu rasa itu ada pada dirinya sekarang, mungkin lebih dari itu, sebab untuk apa gadis itu ada disini.

"Apa yang kau pikirkan Sanzu? Bunuh dia" ucapan kejam nan dingin dari pemimpin Bonten berhasil membuyarkan suasana yang terjadi. Dia sangat benci melihat suasana seperti ini. Suasana keluarga. Ia sangat membenci itu.

"Bunuh dia Sanzu!"

"Bos??" seru Takeomi tak terima atas ucapan yang keluar dari mulut atasannya.

"Astaga, itu ceweknya Kakucho" Seru Rindou setelah melihat wujud Senju. Sempat-sempatnya ia berkata seperti itu disituasi sekarang.

Mendengar perkataan Rindou, Ran dan Koko yang berada tak jauh dari sana langsung menoleh ke arah Kakucho yang sedang berwajah cemas, sangat cemas malahan. Tangannya dikepal kuat. Ekspresinya sama seperti Takeomi, Kakucho ingin sekali melindungi gadis itu. Tapi apa yang ia lakukan hanya bisa berdiam diri saja.

"Aku tidak mau ada orang luar yang tau aksi kita disini, cepat habisi dia. Jangan buat aku mengatakannya sekali lagi, Sanzu!"

Senju melihat pria bersurai putih itu menghampiri mereka bertiga. Matanya memancarkan aura mencekam. Senju tidak tau siapa dia, tapi melihatnya saja ia akan berpikir seribu kali untuk mendekatinya. Terlihat kejam dan tak punya hati sama sekali.

'Apa katanya? Mau membunuhku? Haha apa aku akan mati sekarang? Padahal baru saja aku ketemu Kak Haru setelah sekian lama.' ucap miris Senju dalam hati.

Stand By You || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang