Satu persatu kaki jenjang itu melangkah secara perlahan. Sembari menaruh pandangan kearah kiri dan kanan, mengamati sekeliling. Di dalam mansion Bonten yang terkenal megah, ada Akashi bungsu yang mencoba suatu hal lagi.
Hari sudah gelap, seperti terperangkap pada sebuah perjanjian, pergi keluar sepertinya akan sulit bagi Senju. Tapi ia punya janji lain yang harus ia tepati, alhasil gadis itu berusaha menyelinap keluar dari markas.
Awalnya ia ingin meminta izin kepada Takeomi, tapi diurungkan lantaran segan mendengar penolakan dan ocehan panjang yang akan ia dapat nantinya. Akhirnya Senju putuskan saja untuk keluar secara diam-diam, mulai melewati ruang tamu dimana ada para member Bonten, tentu ada bosnya juga disana.
Memasuki area ruang tamu, Senju sedikit mengintip pergerakan mereka. Dan lihatlah, mereka sedang sibuk membicarakan sesuatu di sofa. Entah mendiskusikan apa, Senju tidak peduli. Yang ia pedulikan sekarang hanya ingin keluar dari sini, hanya sebentar, bukan selamanya.
Setelah dirasa aman, Senju kembali melangkah memasuki ruang tamu menuju pintu utama. Pelan dan perlahan. Jangan sampai ada suara. Jangan sampai ketahuan. Sesekali melirik para pria yang duduk disana dimana mereka masih belum menyadari pergerakannya. Sedikit lagi, ia akan sampai. Dan...
"Mau kemana?"
Mematung. Beku di tempat. Terhenti ketika suara itu tajam memasuki rungu takkala Mikey bersuara. Tanpa menoleh dan tetap membaca laporan di tangan, hanya pria itu yang menyadari pergerakan Senju.
Senju menoleh terpatah-patah. Tampak kini semua eksekutif Bonten tengah menatapnya dengan raut tanda tanya.
"Nju, kamu mau kemana??" Tanya Takeomi penasaran melihat adiknya yang kini memakai dress sebatas lutut.
"Mau ke... mau ke..."
"LO MAU KEMANA HAH??"
Senju menelan ludah ketika Sanzu mulai membentak.
Dengan gugup, Senju melangkah mendekat. Lebih tepatnya mendekat ke arah Mikey saja.
Senju membungkuk, "bos, gue minta izin mau keluar sebentar."
"Lo gak dikurung disini, terserah mau kemana. Yang jelas kemana tujuan lo sekarang?" ujar Mikey yang dirasa kalimatnya cukup panjang bagi seorang bos Bonten membuat yang lain tak menyangka. Seakan-akan pria itu juga penasaran.
Senju kembali membungkuk, "Gue mohon, sekali ini aja bos, izinin gue pergi ke pesta ulang tahun teman gue sekarang. Sekali ini saja, janji!"
"Lo lupa sama penjanjiannya, Nju?" protes Rindou.
Senju tau jika ia harus memutuskan hubungan dengan teman-temannya sebagai syarat perjanjian. Tapi ia tidak tega jika tak ikut hadir dalam pesta tersebut. Karena ini merupakan hari penting teman terbaiknya dan sudah berjanji untuk datang.
Merasa ingat sesuatu, Senju menengok ke arah Kakucho, "Hei Kakucho, tolongin gue, lo tidak setia kawan apa gimana? Bukannya lo juga diudang ke acara ulang tahunnya Hina? Apa cuma sebatas ini persahabatan kita??"
Benar, hanya Senju yang berani berbicara dengan nada lancang seperti itu dengan orang ketiga Bonten.
Merasa ada sekutu, Senju sekarang menarik tangan Kakucho supaya ada kemungkinan akan mendapatkan izin dari Mikey.
"Gue kira lo gak berani pergi, jadi..."
"Kakucho, lo kenapa setega ini? Sekarang gue tau, lo selama ini hanya pura-pura temenan sama kami kan?" Ucap Senju sambil dibumbui drama, yang membuat Sanzu tambah jijik melihatnya.
Kakucho yang dibuat gelagapan kemudian menoleh ke arah Mikey, ingin meminta persetujuan.
"Bos, bolehkah kami pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By You || Maisenju
RomanceBagaimana tanggapan Senju mengenai Bonten? Apakah ia bisa menerima lingkungan itu? Apakah hal baru akan datang kepadanya? (Tokyo Revengers Fanfiction) Mikey Bonten x Senju Au WARNING⚠️ - TYPO - OOC - HARSH WORDS - Kata tidak baku - Penandaan kata ti...