21🌹

430 46 9
                                    

Teringat perkataan Ran sejak kemarin yang membuat Senju menanggung malu.

"Kaliam tidak usah khawatir dengan kondisi disini, kami kasih ruang untuk kalian. Selamat bersenang-senang ya! Nikmati waktu berdua kalian sampai puas!"

"Kurang ajar, apa-apaan dia?! Emangnya kami mau liburan?? Kan ini cuma urusan kerja. Dasar!" Gumamnya sambil merutuki si sulung Haitani. Beraninya Ran mengatakan itu di Mikey tanpa tau kondisi sama sekali. Hingga mengingatnya saja sudah membuat ia kesal. Namun tak lama kedua sudut bibirnya malah terangkat, ia pun tersenyum.

Mengingat dirinya dan Mikey hanya berdua pergi ke luar kota, siapa yang tidak akan sesenang ini bisa pergi dengan orang yang disukai. Walau cuma pekerjaan semata, tapi memiliki waktu berdua tanpa ada yang menganggu, mampu saja buat ia berteriak kegirangan.

"Coba saja ini liburan beneran, apalagi liburannya sama bos.." Gumamnya yang buat ia geli sendiri.

"Tapi kalau liburan sama anak Bonten pasti lebih seru kali ya? Emang mereka punya waktu? Pasti gak ada. Duhh, jadi ingin liburan rasanya."

Senju teringat saat membaca sebuah brosur tentang kota yang ia pijak sekarang, ada banyak tempat wisata yang sudah terkenal bagus disekitar sini. Itulah sebabnya ia ingin sekali merasakan liburan.

Benar, posisi Senju sekarang telah selamat menginjakkan kaki di bandara. Seraya menggurutu ingin sekali liburan, dirinya tengah berdiri sambil memegangi dua koper berwarna senada masing-masing di tangan. Bukan tanpa tujuan Senju berdiri disana, ia menunggu Mikey yang pergi ke toilet sebentar.

"Sudah semua barangmu? Tidak ada lagi yang tertinggal?"

Senju sedikit tersentak karena Mikey muncul tiba-tiba.

"Eh, tidak ada bos, sudah diambil semua."

Mikey mengangguk paham. "Kalau gitu, ayo kita pergi. Sini kopernya."

Bukan hanya mengambil satu, Mikey mengambil dua koper sekaligus, punyanya dan punya Senju.

"Bos, koperku biar aku saja yang bawa."

"Kita harus bergegas, rapatnya setengah jam lagi." Ucap Mikey seraya melihat jam ditangan, sengaja mengabaikan perkataan Senju.

Kini mereka telah berada dalam perjalanan menuju kantor cabang milik Bonten, tempat pertemuan dengan para petinggi perusahaan diadakan. Sesuai instruksi, Senju akan menggantikan tugas Takeomi. Untungnya ia sudah mempelajari hal-hal apa saja yang harus dibahas saat rapat nanti.

Mobil yang mereka tumpangi telah sampai di tujuan. Sang supir membukakan pintu untuk Mikey, diikuti oleh Senju. Tidak ada kata jika sang pemimpin Bonten tidak dihormati disini. Ia disambut dengan segala hormat. Semua membungkuk kepadanya buat Senju yang memperhatikan seketika takjub.

"Selamat datang, Tuan Sano."

Sapaan si ketua perusahaan hanya direspon anggukan oleh Mikey.

Siapa yang tidak bingung dengan posisi Senju disini. Hingga si ketua tadi berekspresi bingung kepada Mikey agar menjelaskan siapa wanita itu.

"Dia Senju, sekretarisku."

Senju pun menyapanya dengan anggukan pelan dan senyum ramah. Namun ia malah mendapat kehormatan tak terduga. Semua juga membungkuk kearahnya. Tanda bagi mereka yang menganggap tahta sekretaris pemimpin Bonten lebih tinggi dibandingkan mereka. Alhasil Senju bereaksi kikuk buat Mikey yang melihat menahan tawa.

Memasuki area lobby, untuk kesekian kalinya, Senju dibuat takjub sekaligus tak menyangka jika suasana tempat ini terlihat berbeda dengan label kriminal. Layaknya kantor normal yang mungkin saja tidak akan tercium aroma kejahatan sama sekali. Sekali lagi Senju mengakui jika Bonten benar-benar luar biasa dalam mengatur segala hal.

Stand By You || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang