10🌹

542 57 70
                                    

"Gimana Ran?"

Pertanyaan itu dilontarkan pada pria yang kini tengah menatap layar monitor dengan wajah serius. Ketukan jari tak henti berbunyi di atas meja, menandakan jika ia tengah tak sabar menunggu sesuatu muncul di layar sana.

"Masih loading bos" jawabnya atas pertanyaan tadi.

Semuanya juga ikut menunggu. Hingga beberapa menit kemudian tampilan layar akhirnya berubah. Menampilkan beberapa data milik seseorang. Lengkap dengan satu potret sosok pria dewasa. Berkacamata. Dan tato aneh di kedua punggung tangannya.

Tak menyangka dengan apa yang mereka lihat, amarah seakan membuncah untuk keluar. Terutama Sanzu telah mengeraskan rahang. Tangannya terkepal kuat seolah-olah ingin sekali menghancurkan layar monitor yang menampilkan wajah menyebalkan itu.

"Bos, kapan kita akan menghancurkan orang sialan ini??" ucap tak sabaran Sanzu.

"Aku juga curiga direktur perusahaan yang bekerja sama dengan kita diam-diam bersekutu dengan dia" Koko menambahkan karena teringat kejadian janggal di gudang beberapa hari yang lalu.

Mikey yang awalnya hanya diam menatap sosok itu dengan ekspresi dingin, akhirnya angkat bicara.

"Susun rencana" semuanya mulai mendengarkan Mikey.

"Seperti yang kita tau 4 hari lagi kita diundang ke acara pertunangan putri si direktur" Mikey mendekat, menatap sosok pria yang tergambar di monitor lebih jelas. Terlintas di pikirannya sosok seseorang yang lain setelah melihat wajah pria itu. Tergambar diotaknya sosok itu dengan wajah pucat dan kepala berlumuran darah.

"Jika direktur sialan itu benar-benar mengundangnya, bunuh saja dia. Sekaligus pria ini...




Hanma Shuji"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sedikit polesan make up pada wajah seputih salju miliknya. Kini Senju di depan meja rias sibuk berdandan. Sambil bersenandung kecil, tak sekali ia memuji dirinya sendiri didalam hati. Bertanya-tanya kenapa keluarga Akashi memiliki wajah yang begitu tampan dan cantik. Apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya ketika membuat mereka, apa yang dimakan ibunya saat hamil, atau tips and trik bisa melahirkan anak berwajah unggul seperti mereka.

Tersadar jika pikirannya semakin menjadi-jadi, Senju segera lupakan dan secepatnya menyelesaikan ini. Sebab ada seseorang yang menunggu. Tinggal sentuhan terakhir. Diberikan lipstik berwarna pink natural pada ranum tipis miliknya dan akhirnya selesai.

Setelah membereskan peralatan make up, ia berdiri dan sekali lagi memandangi dirinya di cermin. Setelan dress selutut berwarna navy menjadi pilihan. Biarkan rambut sebahu itu tergerai bebas. Begitu cantik. Ia yakin sekali pria yang menjadi teman dinner nya malam ini akan memujinya nanti.

Puas dengan penampilan, segera Senju menyambar tas hadiah pemberian Takeomi dan bergegas untuk pergi.

Pintu kamarnya ia buka dan langsung tersentak keget. Jantungnya seperkian detik terhenti karena melihat pria bersurai putih itu berdiri tepat di depan pintu kamarnya. Seperti hantu saja, pikir gadis itu.

Stand By You || MaisenjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang