5. weekend

308 70 13
                                    


Weekend adalah hari yang paling di tunggu manusia, dan bangun siang adalah tujuan Seli. Namun sayang, tujuan itu tidak berjalan dengan baik.

Pagi-pagi buta Yera datang ke rumah lalu menggeret Seli agar bangun untuk menemaninya jogging. Yera berhasil membangunkan Seli meski perempuan itu bangun sambil membawa kata-kata umpatan, di bantu Leo yang ajaibnya langsung berhasil dalam satu kali percobaan.

Melihat itu, Yera jadi berpikir. Bagaimana kalau ia berguru pada Leo?

Seperti yang Yera inginkan, Seli terpaksa lari pagi dengan kondisi yang belum sepenuhnya sadar. Ditambah Seli masih memakai piyama.

"Kenapa ngajak gue sih?! Cowok lo mana? Di culik wewe gombel?"

"kalau gada Lucas kan lo bisa ngajak Helina anjir!"

"Mana belek gue belum bersih"

Cerca Seli sepanjang jalan. Sementara yera hanya mengusap telinganya risih tanpa berniat menanggapi

"Kesambet apa sih lo ngajak gue jogging?" Ini pertanyaan seli yang terakhir

Mendengar pertanyaan seli kali ini, langkah Yera memelan lalu berhenti dan diikuti dengan Seli.

"Iya ya. Kesambet apaan gue bangun pagi kaya gini?"

Seli menggeleng tak percaya mendengar alasan Yera. "Emang bukan lo kalo gak nyusahin!"

Yera hanya terkekeh canggung sembari mengusap tengkuk. Setelahnya mereka menyelesaikan lari satu putaran lagi dan berhenti di halaman rumah Seli.

Seli masuk sebentar ke dalam untuk mengambil mineral sementara Yera menunggu sembari duduk selonjor di teras

"Yer, kok gue liat-liat Naresh gak beneran demen sama Rendy ya?" Celetuk Seli sembari menyuguhkan dua botol air mineral dingin.

"Emang siapa yang mikir Naresh gay? LO DOANG!" seru Yera membuat Seli reflek terkejut sesaat.

Yera menghela nafas panjang "Capek gue ngomong sama orang pinter"

Seli mendelik "kalau mau hujat ya hujat aja"

Yera mendecih "Nanti gue gadapet contekan gitu maksud lo?"

"Iya deh lo pinter, gue goblok" aku Yera membuat Seli terbahak

"Bagus kalo lo sadar diri"

"Anjing!"

Sepulangnya Yera, Seli langsung mandi dan membantu Bundanya di dapur? Tentu tidak.
Ia kembali ke kamar kemudian berbaring santai di kasur.

Tangannya terulur mengambil ponsel yang masih tercharger diatas nakas. Ia melihat banyak pesan yang masuk disana, terutama dari grup kelas kimia.

Hendra tampan seli punya

Hendra mengganti nama grup

Rendy
Sampah bener nama grupnya

Aji
Bang
lo ngaku2 begitu, kak seli emangnya mau?

Hendra
Pasti mau lah
Gue kan cakep

Leo
Emang lo mau sama bang Hendra kak?
@seli

Naresh
Gabakal mau
Selera seli kan kaya babang naresh

Mahen
Halu mulu lo berdua

Hendra
Apakah dirimu cemburu wahai kakanda?

Miss. TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang