6. baikan?

323 71 25
                                    

Banyak cara menghargai, salah satunya vote+komen

"Jun, maapkeun aing lah. Besok gue traktir es teh nya Bi Marni" Juna tak menanggapi Hendra

Ia sibuk dengan game online yang sedang marak di semua kalangan, bahkan bocil ingusan saja sudah mengerti sosial media. Memang mantap betul jaman sekarang.

Selepas masalah pundungnya Juna di grup tadi pagi, Hendra langsung mengajak yang lain ke rumah Juna. Meminta maaf pada lelaki itu sekaligus berburu makanan di rumah Juna.

Juna yang awalnya berniat mengusir pun sudah tak sanggup. Pasrah dengan kulkasnya yang akan di rampok makhluk tidak tau diri seperti Hendra.

"Ga elit bener sogokannya bang" celetuk Aji dengan tawa mengejek

Hendra mendelik sinis mendengar ejekan Aji

"Es teh plus gorengan dah"

"Gituan doang mah bang juna bisa beli sendiri" ejek Aji lagi

Kini Hendra berbalik menghadap Aji dengan wajah menantang, dada yang membusung juga kedua tangannya yang bertengger di pinggang
"Bocil dibiarin malah ngelunjak. Berani lo? Sini maju!"

"Berani lah. Liat nih, badan aja masih bongsoran gue"

"Yee songong betul nih titan"

"Lagi mau tawuran nih? Lah ayok!"

Saat Hendra sedang ancang-ancang akan menyerang aji, Naresh entah dari mana tiba-tiba muncul ke permukaan bersama dengan Leo.

Begitu Leo menaruh kresek putih berisi brownis buatan Seli di meja, semua orang mendekat kecuali Juna yang masih berkutat dengan game nya

"Wihh makasih loh, Le. Lo emang sohib terbaik gue hiks"

"Hih drama lo"

Hendra lagi lagi tak terima. Laki laki itu tanpa dosanya menggeplak kepala Naresh dengan majalah tebal yang ada di meja ruang tamu.

"Jangan bacot nanti gue bantai"

Leo dan Aji yang sedari tadi menonton pun menatap Hendra ngeri

"Sadis" celetuk Leo

"Hooh kaya psikopat" timpal Aji

Sementara itu, Hendra sendiri malah mengerubungi brownis yang dibawa Leo lalu mencomot satu

"Saha yang bikin ini Le? Enak anjir"

Leo yang duduk di sebelah Juna pun melirik Hendra sekilas "Kak seli"

"Woalah pantesan enak. Yang bikinnya aja spek bidadari"

"Hooh bang, pantesan waktu lo masak nasi goreng rasanya asin. Yang masak aja kaya— IYA IYA GUE DIEM" Aji tak sanggup menyelesaikan ucapannya setelah ia melihat Hendra yang sudah ancang-ancang ingin mencincangnya

Leo terbahak akibat ulah Hendra dan Aji yang sulit akur. Namun, diam-diam ekor matanya melirik Juna yang menghabiskan 4 brownis tanpa mereka sadari.

"Oy Juna! Isi kulkas lo gada minuman?" Teriak Naresh yang berjalan dari arah dapur

Juna mengacak rambutnya frustasi. Karena teriakan Naresh membuatnya tak fokus dan berakibat kalah.

"Nyokab gue belom nyetok isi kulkas"

"Yauda sonoh beli minum gih" titah Naresh pada Juna

Kurang ajar memang

"Tolong kesadaran dirinya ya bangsat"

"Gue tau gue ganteng kok, jadi gak salah barisan mantan gue bentukan Emma Watson" ujar Naresh seraya menyikap rambutnya ke belakang

Mendengar kepercayaan diri Naresh yang menembus langit ke 7, seisi ruangan sontak muntah berjamaah.


Miss. TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang