20. Reason

240 58 19
                                    

Back again....
Miss me? Hha jk.

Jan lupa vote+komen ya besti



Beberapa kali ponsel Juna yang ada di kantung celana bergetar membuat si empunya risih.
Setelah berada agak menjauh dari keberadaan seli, Barulah Juna mengangkat panggilan.

"Halo? Iya, Tan. Kenapa?" Tanya Juna sebagai pembuka obrolan

"Duh, Jun. Tante boleh minta tolong gak? Tolong temenin Noya ke gramedia katanya mau nyari buku"

Juna menggaruk rambut belakangnya yang tidak gatal. Ia sedikit bingung

"Gimana ya tan, Juna lagi di luar sama—

"Nah lagi di luar kan? Bisa dong Sekalian kesini jemput Noya"

Juna menghela nafasnya "maaf tan, Juna lagi sama temen. Gaenak kalau pamit gitu aja"

"Duh siapa sih temenmu itu? Gabisa ditinggal emang? Ini Noya penting loh. Anaknya ngambek cuman mau kamu yang anter. Katanya udah ngespam kamu tapi sama sekali dibaca"

Permintaan Ibunda dari Noya yang terlalu memaksa itu membuat Juna frustasi

"Jun? Juna? Tante lagi ngomong loh sama kamu. Ga sopan banget ya anak jaman sekarang"

Akhirnya dengan sangat amat terpaksa, Juna mengiyakan. Pikirnya, lebih baik dituruti daripada makin menjadi.

"Iya tan iya. Juna kesana sekarang" Ujar Juna final.

"Gitu dong. Cepet yaa, tante tunggu di rumah"

Setelah mengatakan demikian, Panggilan tersebut di matikan sepihak oleh ibunda Noya.

Ponsel Juna bergetar lagi, kali ini panggilan dari seli, diikuti getaran lainnya yang Juna yakin Seli membombadir roomchta.

Juna mengacak rambutnya frustasi, ia merasa sangat bersalah pada Seli juga kesal dengan orang tua Noya.

Ia membuka roomchat Noya, memang benar. Noya membombadir chat. Juna tak tau karena ponselnya di mode getar.

"Pengen gue banting aja nih hape" Desah Juna kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pengen gue banting aja nih hape" Desah Juna kesal

•••

Sementara itu di disisi lain, sudah sekitar kurang lebih 1 jam Seli duduk di pinggir dojo, tempat biasa Hayyan berlatih bela diri. Mata seli mulai terkantuk disaar Hayyan masih sibuk berlatih dengan pelatih privatnya.

Melihat itupun Hayyan terkekeh renyah. Sudah lama ia tak melihat pemandangan seperti ini.

Hayyan mengisyaratkan untuk rehat, kemudian ia berjalan menuju Seli yang tampak mengantuk akibat dilanda kebosanan.

"Hoy! Ngantuk lo?"

Mata seli terbuka setengah setelah mendengar suara Hayyan.

"Oh? Lo udah selesai? Balik lah kuy" Seli dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pun beranjak lalu berjalan gontai menuju pintu keluar

Miss. TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang