29. pensi 2

88 15 6
                                    

seli menggeram di tempatnya "noh liat! cowok emang gada pengertiannya sama sekali! masa dia sama sekali gak minta maap? Udah jam 3 sore ngasih kabar juga gada" rengek seli pada helina dan yera sembari memperlihatkan roomchat Juna

Seusainya urusan dengan kartika, seli yang hendak kembali ke ruang band pun di urungkan setelah melihat notif dari yera dan helina yang ingin menginap di rumahnya.

Ia langsung menceritakan seluruh kejadian tadi pada keduanya, yera sempat merasa kecewa karna ia tak ada di tempat saat kejadian berlangsung.  Mereka tak bisa membayangkan noya dan cinta berada dalam satu tempat yang sama.

"amit-amit deh kalau beneran tuh curut berdua ketemu apalagi sampe bestian. satu aja dah meresahkan apalagi dua. BEHH KAYAKNYA GUE BAKAL PINDAH  KE MARS"ucap yera mengebu

Helina mengangguk setuju "gue ngedepin ttm nya sih yoyo aja mau gosong di pala"tambahnya

yera dan helina sontak memeluk seli dengan sayang "lo sabar amat edan. Dari noya, juna, emaknya si noya, hayyan, sekarang si curut cinta"

seli tetap merengut disaat kedua temannya memeluk ia erat.

"senyum lo! manyun mulu"titah yera

Seli tiba-tiba memasang wajah memelas "helinaaa, yeraaa. Gue kangen junaaaaa"

Di lain tempat, lebih tepatnya di studio, Juna tampak uring-uringan sembari terus menatap kosong layar ponselnya. Hal itu tentu saja membuat rendy jengah

"fuck, gue kangen banget anjeng"umpatnya dalam hati

"fokus mas bro, fokus!" tegur rendy yang di balas anggukan lemah dari Juna

"napa sih lo? Katanya mau bikin seli suprise, kalo lo terus-terusan begini seli gabakal maafin lo" imbuh mahen ikut menasehati Juna

"jangan sampe bang hayyan lebih dapet atensi kaka gue bang" celetuk leo membuat tanda tanya bagi seluruh bangsa? bukan dong

"maksud lo apa, le?"

Leo menatap mereka ikut terheran "loh belum tau ya? Bang hayyan kan jadi guest star juga. Taun ini sekolah ngundang 2 guest star, satu nya bang hayyan satunya lagi gatau gue ga kenal" Juna mendadak terdiam

"emang bang hayyan mau ngapain?" tanya aji membuat Hendra memutar bola matamya jengah

"mau ngedukun. Ya mau nyanyi lah" tukas hendra ngegas

"biasa aja dong tuh muka. udah jelek makin jelek lo, bang" tantang aji tak mau kalah

Keduanya hampir bergelut jikalau mahen tidak berhasil melerai

"heh udah udah!"

"ayo lanjut latian, waktu kita cuman sampe besok sore. Jun, gue minta kali ini lo serius, ini kita lakuin buat lo juga! Jadi tolong kerja samanya"papar mahen

Juna mengangguk.

Hhh lagi lagi, ia egois.

Tiga jam sudah mereka berlatih juga mencari lagu yang pas untuk mereka tampilkan besok malam.

"ini kita cuman nyanyiin satu lagu?"tanya rendy setelah melihat buku berisi chord lagu yang telah mereka setujui bersama

"emang lo mau nambah lagu?" naresh malah bertanya balik pada rendy

Juna menggaruk belakang lehernya, ia mengatakan sesuatu namun ia tampak ragu. Dan keraguan itu justru terlihat oleh leo.

"kalau mau ngomong, ya ngomong aja bang jun"katanya dengan tanpa dosa, tak memyadari umpatan yang juna berikan padanya.

Juna melirik teman-temannya yang juga penasaran. Lantas ia pun menghembuskan nafas panjang sebelum mengatakan maksudnya

"seli punya wish list buat duet bareng gue"

Miss. TutorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang