KELUARGA EDGAR

70 18 0
                                    




Kediaman Keluarga Edgar

Jhonatan Edgar bersama dengan istri tercintanya Viana Edgar sedang terduduk santai di taman belakang rumahnya ditemani oleh secangkir teh yang masing-masing berada di atas meja tempat mereka berdua berada. Jhonatan yang akrab di sapa dengan Jhon itu pulang dari kantornya lebih awal dari jam biasanya. Alasannya tak lain dan bukan karena janjinya untuk menemani sang Istri di setiap hari rabu.

Ada apa dengan hari rabu? Rabu adalah hari dimana dua kekasih ini bertemu untuk pertama kalinya. Tak ada yang menyangka sosok Jhon yang kala itu hanya sibuk belajar dan belajar di tambah wajah tampannya itu tak pernah sekalipun tersenyum atau menunjukkan ekspresi apapun, layaknya gunung es yang berdiri kokoh, dingin dan tak tersentuh. Gayanya yang kaku tak pelak membuat banyak orang segan walau hanya bertegur sapa dengannya.

Berbeda dengan Vania, sang Istri yang kala itu terkenal ceria dan di sukai oleh banyak orang akhirnya bertemu secara tak sengaja di hari ketiga tepatnya hari terakhir ospek di SMA nya itu. Viana tak sengaja menabrak bahu milik Jhon sang kakak kelas saat dirinya sedang berusaha bersembunyi akibat lupa memakai salah satu aktribut untuk kegiatan ospek nya itu.

Pertemuan mereka bak takdir yang di tuntun oleh Tuhan agar keduanya bertemu dengan cara tak terduga. Vania yang tak tahu menahu tentang Jhon membuatnya dengan berani menarik lengan Lelaki itu untuk ikut bersembunyi dengannya. Jhon yang ingin menolak terpaksa harus menunda aksinya karena mereka lebih dulu di lihat oleh salah satu anggota OSIS yang bertugas. Namun begitu melihat Vania dengan berani menggandeng lengan Lelaki yang di juluki Pangeran Es itu berujung salah paham mengira bahwa keduanya merupakan sepasang kekasih dan tak berani untuk memarahi bahkan menegur Vania. Gadis itu berhasil lepas dari jerat hukuman dan berjanji akan membalas kebaikan Jhon yang sudah membantunya. Mulai dari situlah hubungan keduanya semakin dekat dan berakhir dengan lamaran yang di utarakan langsung oleh Jhonatan untuk Vania sang kekasih di depan kedua orang tuanya. Hingga kini setelah menikah keduanya di karuniai buah cinta mereka yaitu Jason dan Keira.




"Aku masih inget banget pertama kalinya kita ketemu di dekat perpustakaan hari itu haha kamu pasti kaget banget ya tiba-tiba aku gandeng begitu." Vania tak bisa menahan tawanya saat mengenang kembali momen pertemuan pertamanya dengan Jhonatan.

"Ya pasti. Saya lagi buru-buru mau masuk perpustakaan malah jadinya ketemu kamu. Tanpa seizin Saya kamu langsung narik lengan Saya gitu, berani sekali ya kamu Vania." Jhon ikut merespon ucapan sang Istri dengan tampang datarnya itu.

"Apasih Jhon, harusnya tuh kamu bersyukur. Kalo Aku ga seberani itu mungkin kamu sekarang masih sendiri dengan jomblo. Lihat, dimana lagi kamu bisa nemu Istri secantik, sebaik dan seelegan Aku ini? Jadi sering-sering bersyukur, Tuhan ngasih kamu bonus dengan di pertemuannya Aku dengan kamu."

"Saya boleh protes tidak?" pertanyaan yang tiba-tiba diajukan suaminya itu membuat Vania terbelalak kaget.

"Protes apa? Kamu jangan macam-macam ya."

"Jadi Saya boleh protes tidak? Kamu belum jawab loh Vania."

"Terserah... Ya udah coba protes, Aku mau denger kamu mau protes apa sekarang?"

"Hmm... Maaf ya Vania, Sejujurnya Saya sangat sangat menyesal karena telah di pertemukan denganmu di hari itu."

Kalimat yang dikeluarkan oleh Jhon tak pelak membuat dunia Vania hampir runtuh. Ia tak menyangka dan tak percaya akan apa yang baru saja di dengarnya langsung dari mulut suami yang sangat di cintainya itu. Air mata yang entah sejak kapan mulai terkumpul di pelupuk matanya berhasil tumpah tanpa bisa di tahan oleh Vania.

Friends With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang