AWAL DARI KESALAHAN 2

34 10 0
                                    

Acara puncak dies natalis dari Universitas Pelita Bangsa di hari ini resmi berakhir. Penampilan bintang tamu di akhir acara di tutup oleh penyanyi solo terkenal yaitu "Talas" dengan menyanyikan beberapa lagu-lagu populer miliknya.

Semua yang hadir disana terlihat hanyut dalam emosi ketika lagu lagu indah tersebut di nyanyikan. Begitu usai, tepuk tangan meriah memenuhi isi gedung utama tersebut.

Rona bahagia dan puas tercetak jelas di wajah masing-masing mahasiswa, namun diantara kerumunan mahasiswa itu ada satu Pria selain Jason yang terlihat khawatir, Dia adalah Rendra Bastian. Wajah tampannya yang menjadi topik perbincangan para mahasiswi yang hadir, ternyata masih tak bisa menutupi ekspresi kekhawatiran yang di rasakan olehnya.

Ponsel yang di pegang erat oleh Pria itu menjadi fokus utamanya saat ini. Rendra terus saja menyalakan ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan balasan dari seseorang yang tampaknya begitu penting baginya.

TING!

Satu pesan masuk berhasil membuat Rendra dengan spontan membuka isi pesan tersebut.

Aku ada di perpustakaan fakultas Kak.

Isi pesan tersebut di kirim oleh Keira, gadis itulah yang menjadi penyebab mengapa Rendra terus saja merasa gelisah. Namun kini Ia bisa menghembuskan napas lega, Karena yang di khawatirkan olehnya tak terjadi.

Ia bergegas berlari keluar hendak menemui Keira yang kini berada di dalam perpustakaan.

.
.
.
.
.

Gedung Perpustakaan Fakultas Ekonomi

16.30 WIB

Perpustakaan milik fakultas ekonomi masih terlihat cukup banyak pengunjung. Walau hari sudah menjelang sore namun antusias dari beberapa mahasiswa disana masih terlihat jelas.

Keira bukan tanpa sengaja memilih menunggu acara puncak Dies Natalis yang di gelar di gedung utama selesai, Ia sengaja berada disana untuk mengalihkan isi pikirannya yang cemas dan khawatir dengan respon dari teman-teman seangkatan di fakultasnya saat Ia berusaha menjelaskannya nanti.

Buku yang berada di depan matanya masih tetap menunjukkan halaman 12, yang entah sudah berapa lama halaman dari buku tersebut belum di lanjutkan olehnya. Sangat terlihat bahwa saat ini Keira tak bisa fokus. Matanya memang menatap buku tersebut namun otaknya justru sedang sibuk memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi padanya kedepan, mengingat kesalahan yang di lakukan olehnya hari ini adalah kesalahan pertama semenjak Ia masuk ke dalam kampus tersebut.


Seorang Pria memasuki gedung perpustakaan dengan pandangan matanya sibuk menelusuri setiap sudut dan sisi gedung yang penuh dengan berbagai jenis buku. Namun hal itu tak berlangsung lama karena sosok yang di cari nya kini tepat berada di depan matanya.

"Lagi banyak tugas ya?" Ucap Rendra begitu sampai di hadapan Keira dan mendudukkan diri tepat di depannya.

Keira reflek mendongakkan wajahnya memandang lawan bicara, dan kembali tersadar dengan dunia di sekitarnya.

"Ah, Ka Rendra, Kakak nyari Aku? Ada apa ya?" Ucap Keira yang terlihat cukup kaget.

"Oh itu ... Aku nggak ngeliat kamu di gedung utama tadi, ku pikir kamu nggak datang ke kampus, tapi ternyata kamu disini." Ucap Rendra.

"Ya begitu deh, Ka Rendra kan tau salah satu tempat favoritku di kampus ya gedung perpustakaan." Balas Keira dengan senyum yang di paksakan.

Rendra tak menjawab, Ia terdiam sejenak menatap wajah Keira yang sempat memperlihatkan senyum palsunya itu. Rendra tahu betul bahwa saat ini Keira sedang berusaha terlihat baik-baik saja di hadapannya.

Friends With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang