SISI LAIN KEIRA

94 15 0
                                    




Suasana kelas lima dari sekolah The Jakarta Elementary School mulai terlihat ramai. Satu persatu dari mereka mulai berdatangan. Tak terkecuali seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya yang di kepang membuatnya terlihat sangat cantik bak putri dari negeri dongeng. Paras cantiknya memang berbeda dengan anak-anak yang lain, karena Ia memang berasal dari darah blasteran Indonesia-Inggris.

Gadis kecil itu terlihat semakin mempesona dengan memperlihatkan senyum semangatnya sembari berjalan masuk menuju ke dalam kelasnya. Namun langkahnya mendadak berhenti tepat di samping pintu masuk  kelas. Ia merapatkan tubuhnya ke dinding kelas seperti sedang berusaha mendengar percakapan dari murid yang sedang berada di dalam kelas tersebut.





"Eh teman-teman, kalian tau gak kejadian pas pulang sekolah kemarin?" Tanya seorang anak perempuan.

"Aku sempat denger, tapi gak liat langsung. Katanya si murid pindahan itu ngelemparin uang ke wajahnya Kakak kelas kita kan?" Sahut yang lainnya.

"Bener. Aku liat sendiri loh, Dia ngelemparin banyak uang gitu. Kok bisa ya Dia sejahat itu. Padahal kan itu Kakak kelas, tapi Dia berani banget."

"Denger-denger Dia itu punya banyak uang. Orang tuanya aja orang kaya. Kemarin juga Aku sama temen-temen yang lain liat Dia di jemput pake mobil bagus gitu."

"Oh jadi karna Dia itu banyak uang makanya suka pamer, Aku ga suka sama Dia."

"Tapi kenapa Dia ngelemparin uang ke muka nya Kakak kelas? Ada masalah apa memangnya?"

"Ituloh, Aku liat Dia pas lari nabrak si Kakak kelas terus botol minum yang di pegang sama Kakak kelas itu jatuh dan pecah. Terus karna gak terima mereka sempat adu mulut gitu. Aku ga denger jelas mereka ngomong apa karna posisiku jauh. Terus tiba-tiba aja si murid pindahan itu ngelemparin uang ke muka nya Kakak kelas. Aku yang liat aja ga percaya loh kalo Dia itu ternyata anak jahat."

"Ih Aku ga suka. Kata Mama ku kalau di kelas atau di sekolahku ada anak jahat Mama bilang jangan dekat-dekat sama Dia. Nanti kita bisa ketularan jahatnya Dia. Ih... Kok Dia pindah nya ke kelas kita sih? Aku gak suka."

"Kamu bener! Aku juga gak suka, mentang-mentang punya banyak uang terus sok berkuasa gitu. Kita kan kesini buat belajar bukan buat pamer barang sama uang."

"Iya, pokoknya sekali jahat bakalan tetep jahat!"

"Pokoknya Dia ga boleh ada temen disini, kalau ada bisa gawat nanti bisa-bisa Dia nyuruh temen-temen nya buat nge-bully kita."






Sementara gadis kecil yang sempat bersembunyi di dekat dinding kelasnya itu mulai bergetar menutupi mulutnya agar tak ada yang mendengar bahwa Ia sedang menangis. Ia pun berlari menjauh dari posisinya sembari menangis. Saat Ia melewati koridor sekolahnya, banyak murid-murid yang mendekatinya secara tiba-tiba dan meneriaki nya dengan kalimat "anak jahat."



"Kamu anak jahat!"

"Kamu itu jahat! Kenapa bisa ada orang sejahat kamu!"

"Mentang-mentang kamu punya banyak uang kamu bisa sok berkuasa disini!"

"Anak jahat itu harus di beri hukuman!"

"Pergi dari sini!"

"Dasar dari kecil aja udah sejahat ini!"

"Dasar sombong!"


Ia reflek menutup kedua telinganya dan jatuh terduduk di lantai sekolah yang dingin itu. Ia ingin bersuara, Ia ingin berteriak dan Ia ingin menjelaskan kalau semua itu hanya salah paham. Tapi entah mengapa suaranya tak keluar dari tenggorokannya. Namun Ia tak putus asa, Ia berusaha bersuara dan berteriak, sampai pada akhirnya...











Friends With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang