ONE DAY WITH YOU

77 18 1
                                    





Sebuah toko kue yang terlihat sederhana namun desain luarnya begitu cantik dan di hiasi oleh warna-warna pastel semakin membuat toko tersebut memiliki nuansa aesthetic. Toko yang bernama "CAKETARIA" tersebut lah yang menjadi tujuan utama Zio hari ini.

Setelah memarkirkan motor miliknya dengan aman, Zio kembali membantu Keira untuk melepas helm yang Ia pakai. Kedua tangannya juga ikut merapikan rambut panjang gadis itu yang sempat terlihat agak berantakan karena helm yang digunakannya tadi.


"Nah udah, yuk masuk!" Baru selangkah Ia berjalan, tapi lengannya terlebih dulu di tahan oleh Keira.

"Ka Zio ngapain ke toko kue? Kalau mau beli kue, Ka Zio aja yang masuk Aku tunggu disini aja." Ucap Keira dengan nada bingungnya.

"Bukan mau beli kue, tapi mau ngehias kuenya. Masuk aja dulu, ntar gw jelasin lebih lengkap kenapa kita kesini."


Kini tangan Zio yang menarik lembut lengan Keira agar gadis itu ikut masuk bersama dengannya. Keira tak membantah, Ia masuk dengan langkah gontai dengan pandangan nya mengelilingi seluruh sisi dari dalam toko tersebut.




Wah toko kue nya cantik banget. Walau agak kecil, tapi desainnya itu keliatan mewah. Aku baru tau ada toko kue secantik ini di Jakarta.




"Zio, kamu udah sampe? Ya ampun Bibi udah nungguin dari tadi, kirain gak jadi dateng." Seorang wanita paruh baya muncul dari dalam ruangan sebelah menyambut Zio dengan senyum hangatnya.

"Jadi dong Bi. Oh iya kenalin ini temennya Zio, Keira." Zio memperkenalkan Keira pada wanita yang Ia panggil dengan sebutan Bibi.

"Halo B-bibi, namaku Keira Edgar, temennya Ka Zio. Salam kenal Bi." Keira masih terdengar gugup lantaran Ia masih terlihat terkejut mengetahui bahwa mereka saling mengenal satu sama lain.

"Halo, Keira. Ya Tuhan cantik sekali kamu. Pagi-pagi udah kedatangan gadis cantik ke toko kue nya Bibi haha. Ya ampun Bibi sampe lupa kan, kenalin nama Bibi Eka Anggara, Kakak dari Ayahnya Zio." Ucapnya ramah pada Keira.

"Oh pantes aja Keira ngerasa familiar dengan wajah Bibi, ternyata memang mirip dengan Om Beni."

Bi Eka terkekeh mendengar ucapan Keira, menurutnya gadis itu sangat menarik. Bukan hanya wajah nya saja yang cantik, tapi sikapnya pun terlihat begitu apa ada nya tak ada kesan kepura-puraan atau bahkan tersenyum ramah hanya untuk sekedar basa-basi.


"Oh iya Bi, kue yang tadi subuh Zio minta udah ready kan Bi?"

"Tenang aja, udah Bibi masukin ke lemari pendingin kok. Eh Ayo masuk ke dalam sana, kalian duduk di bagian sudut sebelah kanan aja ya. Bibi sengaja siapkan spot disitu karna tempat itu lah yang paling banyak jadi rebutan orang kalau mau kesini. Spesial hari ini, Bibi sediakan hanya untuk kalian aja. Sebentar ya, Bibi ambilkan kue nya dulu."

Bi Eka kembali masuk ke dalam ruangan yang sepertinya menjadi tempat khusus menyimpan Kue-kue nya.




"Oh iya Kei, Lu mau minum apa? Teh? Latte? Cappucino? Atau kopi?" Zio menawarkan minuman sesaat setelah mereka duduk di tempat yang telah di sediakan oleh Bi Eka.

"Susu coklat aja deh. Thanks Kak!"

"Woke. Tunggu bentar ya." Zio bangkit dan menuju ke area pemesanan.




Tak lama Bi Eka kembali dengan membawakan kue berukuran sedang.

"Nah ini masih polosan nya, sengaja Bibi simpan sesuai permintaannya Zio. Kira-kira segini kan Keira kue yang di minta oleh Zio?"

Friends With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang