PERANG DINGIN ANTARA RENDRA DAN ZIO

39 6 0
                                    

Suasana ruang makan keluarga milik kediaman Edgar saat ini di penuhi oleh aura dingin nan canggung terutama disekitar meja makan dimana Keira, Jason Rendra dan Zio tengah duduk di satu meja yang sama.

Tak ada interaksi ataupun percakapan basa-basi diantara mereka. Keira yang sempat bangun untuk menuju ke dapur akhirnya kembali duduk karena sudah ada Bi Inah yang datang untuk menyiapkan makan siang untuk mereka disana, dan itulah mengapa mereka saat ini tengah duduk disana untuk menunggu hidangan makan siang yang sedang disiapkan oleh Bi Inah.

"Kei, gimana kondisimu sekarang?" Rendra mulai membuka suara setelah cukup lama terdiam.

"Oh Aku baik-baik aja Kok Kak." Jawab Keira sembari tersenyum singkat.

"Ah syukurlah kalo begitu. Tapi kayaknya kamu habis dari luar ya? Bukannya kata Dokter kamu harus banyak istirahat?"

Entah mengapa pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Rendra memang ditujukan untuk Keira namun sorot matanya justru beralih menatap Pria yang berada di samping Keira yaitu Zio.

Keira yang paham maksud tatapan dari Rendra buru-buru menjelaskan, "Aku tadi sama Naomi cuma nyantai aja di taman depan komplek. Pas pulang nggak sengaja ketemu Ka Zio depan rumah."

Tunggu!

Kenapa Aku harus ngejelasin sama Ka Rendra ya? Dia kan cuma natap Ka Zio doang, kenapa Aku malah buru-buru amat ngejelasinnya? Ah sudahlah! Udah terlanjur juga.

Begitu mendengar penjelasan Keira pada Rendra, Zio tanpa sadar tengah mengepal kuat kedua tangannya seakan sedang menahan satu perasaan tak mengenakkan yang muncul tiba-tiba setelah mendengar kalimat yang baru saja dijelaskan oleh Keira.

Ngedenger Keira ngejelasin sedetail itu rasanya sakit ya?

Haha apa yang gw harepin emangnya?

Tak berselang lama Bi Inah datang membawa empat piring nasi yang terlihat masih hangat bersama dengan beberapa jenis lauk lainnya.

"Ini lauknya bikinan Nyonya sendiri, Bibi cuma manasin aja. Kalo nasinya Bibi masak lagi. Siang tadi Nyonya pesen untuk masak secukupnya aja dulu, karena dirumah cuma ada Nyonya sama Non Keira aja."

"Nggak apa-apa Bi, terimakasih ya." Jason tersenyum menanggapi penjelasan dari Bi Inah.

"Oh Iya Bi, Mama dimana? Kok keliatannya Mama nggak di rumah?" Tanya Keira yang mulai sadar bahwa sang Ibu tak terlihat sama sekali.

"Oh itu... Nyonya lagi di taman belakang. Tadi Bibi liat Nyonya lagi ngerawat beberapa taneman disana. Apa perlu Bibi panggilkan?"

"Eh nggak perlu Bi, Keira cuma penasaran aja kok."

"Ya sudah kalo gitu Bibi balik ke dapur dulu, nanti kalo ada perlu apa-apa panggil Bibi aja ya."

Jason dan Keira mengangguk paham. Setelahnya Bi Inah pamit untuk kembali ke dapur.

Jason, Rendra dan Zio sudah mulai mengambil lauk yang ada di atas meja namun Keira tampaknya masih menatap ke arah piring yang sudah terisi nasi putih disana.

Aduh ... nasinya kebanyakan. Aku kan tadi udah makan siang. Tadi juga udah ngebakso. Kalo Aku langsung makan ini nasinya bakaln sisa banyak. Mama sering banget ngingetin Aku kalo makanan apapun terutama nasi itu nggak boleh ada sisa sama sekali. Di luar sana ada banyak orang yang bahkan harus taruhan nyawa hanya untuk makan sesuap nasi doang. Karena itulah Mama bakalan marah banget kalo sampe ada anggota keluarganya yang nyisain nasi. Mau bangun buat kurangin nasi ke dapur juga males banget. Aduh gimana ya ...

Friends With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang