"AKU AKAN TETAP MENUNGGU" -Rendra-

52 9 2
                                    

"Keira, kamu mau pulangnya bareng Papa sama Mama kan?" Tanya Jhonatan.

Keluarga Edgar beserta Rendra dan Zio telah selesai menyantap makan malam mereka.

Saat ini mereka semua sedang berada di lokasi parkir khusus VIP dimana mobil Jhonatan, Jason dan juga Rendra terparkir rapi disana.

Keira sempat melirik Ibunya seakan Ia ingin meminta sang Ibu untuk membantunya menjawab ajakan Ayahnya itu untuk pulang semobil dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keira sempat melirik Ibunya seakan Ia ingin meminta sang Ibu untuk membantunya menjawab ajakan Ayahnya itu untuk pulang semobil dengannya.

Vania tentu saja paham dan mengerti apa maksud tatapan yang ditujukan Keira padanya. "Sayang, kayaknya nggak bisa deh. Aku mau mampir ke beberapa toko kue buat ngambil sampling kue nya. Aku tadi kelupaan, padahal besok sampling harus udah Aku kirim langsung ke Chef Harold. Kalo sampe telat ya kerja sama kami bakalan gagal total. Jadi Keira, kamu pulang aja sama Jason atau boleh diantar sama Rendra kok. Gapapa kan, sayang? Kasian juga Keira kalo ngikut kita Dia bakalan capek."

Vania memang harus mengunjungi beberapa toko kue untuk mengambil sampling kue disana, namun faktanya sampling itu tidak harus di serahkan besok, karena Vania masih punya dua hari lagi sebelum pertemuannya dengan Chef Harold.

Jelas Ia sengaja karena ingin membantu Keira agar anaknya itu diizinkan pulang bersama dengan Rendra. Vania paham kalau Keira tampak ingin berbicara dan membahas banyak hal entah itu dengan Jason, Rendra ataupun Zio.

"Keira, kalo kamu nggak masalah untuk ikut Papa dan Mama ke beberapa toko kue, Papa nggak ngelarang kok kalo kamu mau pulang bareng Papa dan Mama. Gimana sayang?" Jhonatan tampak bersikeras agar Keira bisa pulang bersama dengannya.

"Jhonatan, Kan tadi Aku udah bilang ..."

"Papa sama Mama pulang berdua aja. Keira nggak ikut semobil ya. Jujur Keira udah nggak sanggup lagi untuk keliling-keliling lagi. Keira mau langsung istirahat. Jadi Papa harus temenin Mama buat datengin toko-toko kue itu. Anggap aja kalian lagi kencan hehe." Potong Keira yang tak mau menyulitkan Ibunya kembali.

Jhonatan hanya bisa menghela nafas, Ia juga tak bisa memaksa sang anak untuk pulang dengannya. Dengan berat hati, Jhonatan pun menyetujuinya.

"Baiklah. Papa sama Mama jalan duluan, takut kemalaman dan tokonya udah pada tutup. Keira begitu sampe rumah langsung istirahat ya. Jason .. emm Rendra dan Zio, Saya titip Keira. Tolong antar Dia pulang dengan selamat."

Ketiganya mengangguk sembari tersenyum mengisyaratkan bahwa Keira akan sangat aman bersama mereka.

Jhonatan melangkah masuk ke dalam mobil di ikuti Vania tepat di belakangnya. Namun sebelum itu Vania sempat mendekat ke sisi kanan Keira seperti hendak membisikkan sesuatu. "Tipe laki-laki yang kamu suka ternyata persis kayak Mama dulu, dan jujur Mama juga suka Dia. Nice choice, my princess."

"Eh?"

Keira hanya bisa membelalakkan matanya lantaran cukup syok dengan apa yang baru saja dibisikkan oleh Ibunya. Vania juga mengakhiri kalimat bisikannya itu dengan senyuman menggoda seakan memberitahu Keira bahwa Ia menyetujui jika Keira memiliki hubungan layaknya pasangan kekasih dengan laki-laki yang dimaksud.

Friends With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang