'Happy reading babe!
Gumaman itu terdengar samar hingga teman yang berada didekatnya dengan jelas tak jelas menangkap gumaman tersebut.
"Hah lo ngomong apa barusan?" Ucapnya pada dia, gara.
"Gada" jawabannya dibalas decihan sinis oleh Aldi, "dih si asu".
Gara mengabaikan Aldi yang tengah misuh misuh sendiri, dan mengalihkan perhatian nya kepada si bayi nakalnya itu. Menatap intens vannca yang tengah menerima hadiah itu kemudian berlalu pergi dari tempat ini.
Gara yang melihat segera menaiki motornya dan bergegas pergi menyusul, tanpa menjawab pertanyaan yang ditujukan kepadanya dan memilih mengejar sibayi.
Hingga dijalan yang sedikit sepi ia menghadang sibayi dan menyuruhnya turun yang vannca balas decihan dan melepaskan helmnya. Bukan nya menurut ia malah akan menghajar gara yang dengan sigap gara hindari.
Gara dengan cepat menarik tangan si bayi lalu ia rengkuh dengan kuat, dengan sebelah tangan yang membelai rambut yang tertutupi kupluk Hoodie itu.
"Mulai nakal hm?" Gumam lirih ditelinga vannca yang dibalas tubuh yang menegang kaku. Ia, vannca seakan merasakan bahaya, bukan bahaya kriminal namun bahaya nya seorang dragon.
"Na- gara?" Gumamnya dengan terbata. Ia bisa mengira ini Nagara karena bentuk tubuh dan parfum khasnya juga suara deep voice yang serak.
"Hm" dehem gara dan melepaskan helmnya sendiri, lalu membalikkan badan vannca hingga menghadap nya.
Ia menatap mata tajam teduh itu dengan tangan yang menarik pinggang ramping vannca mendekat dan membuka masker yang melekat di wajah vannca.
"Kamu, membuat ku khawatir dear" ucap lirih gara padanya dengan tangan yang berada disamping tubuh gara itu merangkak naik kearah tengkuk vannca.
Dapat vannca rasakan kedua jantung human tersebut berdetak kencang dengan cepat. Ia merasa merinding ketika tangan kekar berotot itu mengelus tengkuk nya. "Garrr!!" Ucap vannca.
"Kenapa?" Jawabnya dengan tangan yang senantiasa mengelus tengkuk vannca.
"Terlalu dekat" balas Vava yang diabaikan oleh gara."Garr- hmp" saat ia akan mengatakan sesuatu, ia merasa ada yang membungkam nya dengan sebuah benda kenyal. Benda kenyal itu, kini menempel persis dibibirnya.
Ia sendiri masih terbilang kaget, dengan secara tiba-tiba gara mendaratkan bibirnya pada bibir dirinya. Ia melihat mata tajam itu yang ternyata tengah menatap intens dirinya dengan bibir yang berada dibibirnya.
Tak lama, bibir itu bergerak menekan bibirnya dan segera melepaskan nya. Ia, gara menarik tubuhnya hingga ia kini bertubrukan dengan dada bidang berotot milik gara.
"Aa- i'm sorry dear, Demi apapun itu diatas kendali aku. fuck my anger" ucap serak gara diceruk leher nya. Ia, vannca dapat merasakan tetesan air yang mengucur deras hingga bahunya basah. Dengan segera ia mengelus punggung yang bergetar itu.
"Hm, gapapa. Lain kali gausah gitu" balas Vava dengan sedikit kaku, ia masih tak terima first kiss nya diambil oleh si naga. Dengan anggukan samar yang ia dapatkan.
"Jangan marah!" Pinta gara dengan memelas sesaat setelah melepas pelukannya.
"Gimana ga marah dragonn, lu ambil first kiss gua arghh" pekik vannca setelah kembali ke mode senggol bacok nya.
"Dih ya maaf babe, kelepasan hehe" jelas nya diakhiri cengengesan.
"Bacot sia!" Umpat nya lalu pergi meninggalkan gara, dia itu marah tapi anehnya hati dia menerima itu ciuman. Jadi dia otomatis bingung, mau marah atau b aja? Intinya kesal lah dia. "Dih ditinggal" monolog gara.
Gara hanya berdiam diri menatap motor yang kini sudah mulai menghilang dengan senyum samar, tak lama ia merubah raut muka nya menjadi sicool dan segera bergegas pulang.
-To Be Continued
10 April, 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I'M ZEVANNYA
Fiction généraleWarning, This story already ENDING. ❝ hanya kisah seorang gadis dingin nan cuek yang berpindah jiwa kedalam raga si gadis pencari perhatian. ❞ "what is love? I never felt it sorry! Because it's not in my life." she said sarcastically, Don't forget t...