Seorang gadis berambut pirang itu melangkah menuju area pemakaman. Ditangan gadis itu digenggam nya bunga Lily putih dan amarylis. Dengan langkah yang mulai pelan, kini dirinya sampai dihadapan sebuah makam yang sudah berada disana 16 tahun lalu.
"Hai eomma-nie, Ve datang. Sorry baru bisa datang kesini lagi setelah sekian lama. Eomma-nie lihat kan diatas sana, kalo ve lagi fokus ujian. Biar bisa banggain kalian berdua." Ucapnya, tangan yang sebelumnya memegang bunga, kini menyimpan bunga itu di makamnya.
Jangan lupakan tetesan air mata berada dipipi nya yang berlesung. Nada bicaranya yang lirih itu disertai kekehan yang terdengar menyayat hati.
"Eomma-nie gak kangen ve kah? Kenapa belum datang ke mimpi ve lagi? Eomma-nie udah gak sayang ve lagi ya? Haha ve becanda eomma-nie. Ve bakal selalu nunggu eomma-nie datang ke mimpi ve, biar ve bisa lihat wajah eomma-nie lagi"
Ucap nya kembali dengan air mata yang semakin deras, suara nya pun mulai terdengar serak. Dia, Venderlova yang kini berada dihadapan makam sang eomma, Zevannca.
Sudah menjadi kebiasaan nya untuk menemui makam ini, entah seminggu sekali atau satu bulan dua kali. Sebisa mungkin ia datang menyempatkan waktu untuk bertamu dengan peristirahatan terakhir eomma nya.
Disana ia mulai mengadu akan keseharian nya, tentang appa nya, tentang sekolah nya dan banyak yang ia adukan setidaknya ve dapat merasakan, ada aura sang eomma nya yang menenangkan disini. Tangisan yang semakin deras itu tak menghasilkan suara, ia menangis dalam diam.
—I'm ZEVANNYA—
Alam mimpi,
Padang rumput yang indah kini terbentang disepanjang yang dapat ia lihat. Ia melangkah mendekati sungai yang berada disana. Bangku yang tersedia ditepi sungai itu ia duduki, kini fokusnya pada aliran air sungai.
"Sayang" panggilan itu membuat dia, Ve menengok kan kepala nya sedikit mendongak. Dapat ia lihat wajah familiar yang sangat ia rindukan. Lekas berdirinya ia, berhadapan dengan sosok didepannya.
Wajah yang selalu ingin ia lihat setiap hari, tubuh yang ingin setiap harinya ia peluk. Dihadapan nya kini dapat ia lihat jelas, sosok yang dirindukan nya tengah tersenyum manis. Dengan wajah yang bercucuran air mata, ia mendekat seraya mendekap erat sosok itu.
Zevannca Arrionola de'victor,
Sosok eomma yang ve rindukan selama 16 tahun ini. Sosok yang hanya bisa ia lihat dua dimensi kini berada dihadapan nya, tengah ia dekap erat.
"Eomma-nie" lirihan itu terucap dengan suara yang teredam.
"Ne, ini eomma" jawab vannca seraya mengelus rambut pirang anaknya. Akhirnya ia dapat mendekap dengan erat tubuh anaknya yang telah melewati masa remajanya, mendekati masa dewasa.
"Ve kangen, kenapa baru sekarang eomma datang ke mimpi ve?" Tanya nya menuntut dengan tangan yang mendekap erat mulai bergetar.
"Maaf sayang, eomma baru datangi mimpi kamu sekarang." Jawab vannca,
Ve mulai mencurahkan isi hatinya pada sosok dihadapan nya kini. Dengan vannca yang senantiasa mendengarkan curahan hati itu. Hingga ve dapat merasakan tangan yang sedari tadi berada dikepalanya kini berpindah ke tangan nya.
"Sayang, kamu udah terlalu lama disini. Bangun gih! Kasihan appa sama nenek mu menunggu kamu bangun. Janji nanti eomma bakal sering datangi mimpi kamu. Sekarang kamu bangun oke." Titah vannca dengan lembut, ve hanya bisa mengangguk kaku.
"Janji ya, eomma-nie datangi mimpi ve." Ucap ve, lalu tubuhnya perlahan menghilang. Didunia nyata, kini ia terbangun dengan appa dan neneknya yang berada disamping kasurnya.
Didekap eratnya tubuh Nagara, yang sedari tadi mendekap tubuhnya namun tak erat.
"appa tahu? Eomma-nie datangi mimpi ve. Eomma cantik banget appa." Kalimat yang keluar itu dapat mengakibatkan kristal bening dari mata Nagara keluar.
"Kamu senang kan udah ketemu eomma mu?" tanya Nagara dengan lembut, senyum nya pun tak luput dari wajah rupawan nya. Anggukan samar dapat ia rasakan, diliriknya sang bunda yang menangis dalam diam.
Demi apapun, tadi saat Ragea akan membangun kan ve, namun ve tak kunjung bangun membuatnya panik setengah mati. Ia tak ingin kehilangan lagi, hingga langsung mendekap tubuh anaknya itu dan berusaha membangun kan nya.
"Bahagia selalu, appa bakal selalu jaga kamu sama nenekmu hingga akhir hayat appa."
—The last chapter
© Rdhisty - 220609ENDING.
Thanks for visiting my story', thanks also for those who have helped vote. THANK U SO MUCH<3.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I'M ZEVANNYA
General FictionWarning, This story already ENDING. ❝ hanya kisah seorang gadis dingin nan cuek yang berpindah jiwa kedalam raga si gadis pencari perhatian. ❞ "what is love? I never felt it sorry! Because it's not in my life." she said sarcastically, Don't forget t...