CH. 19 [LA, forest and revolver]

3.8K 196 1
                                    

Happy read everybody.

Vannca kini berada di apartemen nya yang monoton. Dengan kegiatan mengemas baju untuk tujuan utamanya. Selepas ia pulang sekolah tadi, ia pergi menuju salon terdekat untuk merubah warna rambutnya kembali. Ia kini tampil dengan rambut pirang dengan sedikit gelombang divolume rambutnya itu.

"my old hair comeback" ucap nya setelah ia selesai dari salon. Kini kembali ke-aktifitas mengemas baju nya, ia memilih beberapa baju dengan celana panjang. Tak lupa ia sematkan masker juga topi hitam nya.

Setelah ia mengemas pakaian nya, ia kini berjalan menuju lantai 2 ruang perpustakaan, mengambil senjata yang dahulunya tersimpan disecret room dimansion Seith tepat diruang komputernya.

Tak banyak senjata yang ia bawa, namun jika lebih teliti disetiap peluru dan belati nya terdapat racun yang telah dilumurkan pada benda itu.

Drtt!

—————

Inti1 (1)

Everything Ready, Just go miss.

—————

"Let's play" ucapnya lalu berlalu dengan koper yang ia seret. Kini ia menggunakan setelan kemeja hitam yang dipadukan dengan celana pendek hitam selutut juga sneaker putih. Blonde hair yang ia ikat pony tail, lalu ditutup dengan topi.

Langkah lebar nya ia tujukan menuju basement guna mengambil mobilnya. Setelahnya ia mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi tanpa terganggu dengan sumpah serapah jalanan.

Dibandara, kini ia langsung bergegas menuju jet nya yang dijaga oleh bodyguard dari kedua mafia yang ia pimpin. Koper yang sedari tadi ia bawa kini berpindah tangan kepada bodyguard dibelakang nya.

—I'm ZEVANNYA—

Los Angeles, Amerika

Vannca kini telah berada di markas mafia milik dirinya, Z'dark. Dirinya dan tim inti tengah mempersiapkan strategi yang matang sebelum melakukan semuanya.

Sebelumnya, dendam ini bukan hanya dendam pribadinya. Namun ini juga terdapat kaitannya dengan mafia yang kini ia pimpin. Jadi ia bukan menggunakan kelompoknya untuk pembalasan dendam pribadinya namun, ia juga akan membalas dendam untuk mafia nya.

Anyway, mafia milik Liam adalah musuh terbesar dari Z'dark, bukan kami yang mencari rusuh namun memang mereka, mafia Liam yang selalu merusuh kepada mafia Z'dark. Oke sekian.

Markas nya berada ditengah hutan rindang yang jarang dipakai membuat markas oleh orang lain, sebab ditempat ini adalah popularitas hewan buas, yang kini jinak pada vannca, tidak tepatnya jiwa dirinya; ZEVANNYA.

"Let's start, kita berangkat! do not move before the command! " Perintah dirinya setelah ia bangkit, mengambil tas berisi barang penting milik dirinya. Tak jauh dari senjata dan racun.

"Siap Zhe" ucap serempak pasukannya.

Markas mafia Liam.

Penjagaan yang tak terlalu ketat itu tampak jelas dipenglihatan pasukan milik dirinya. Pasukan milik dirinya itu telah siap dibeberapa titik tempat yang sebelumnya telah didiskusikan dengan para inti.

Dengan dirinya yang akan melewati tepat didepan markas. Hitungan detik ia ucapkan yang kemudian tersambung pada masing masing earpiece yang terpasang ditelinga pasukannya.

"Three, two, one. Attack!" ucapnya. Lalu dengan lihai ia menyelinap kedalam markas dengan pasukan depan yang tengah menyerang penjagaan depan. Hingga kini ia berdiri didepan pintu coklat yang menjulang tinggi. Tanpa segan dirinya menendang pintu itu hingga terbuka paksa.

Didalam sana terlihat seorang yang sedari dahulu ia benci, LIAM HEMSWORTH. Orang itu kini berdiri dari duduknya dengan tangan yang memegang handgun, dan tatapan yang tajam. Hingga saat ia, vannca membuka masker nya terlihat tubuh Liam menegang sesaat.

"ZEVANNYA?" Pekik kaget Liam setelah ia melihat dirinya.

"Hello Liam, long time no see" jawab dirinya, tidak lebih tepatnya Zhe; alter milik zevannya. Alter itu memiliki sifat yang sama persis dengan zevannya dahulu, sikejam nan dingin yang tak kenal ampun. Membedakan nya hanya dengan suara milik Zhe yang lebih berat dibandingkan dengan suara zevannya sendiri.

"Kau! Bagaimana bisa masih hidup? Bu- bukankah kau dahulu telah meninggal!" Tuding Liam dengan terbata.

"Diriku? Masih hidup? Not ur business. Disini kita mulai Liam." Telunjuk tangan nya ia tujukan kepada tubuhnya sendiri. Disertai ejekan manis untuk Liam.

Dor!

Lesatan peluru dari revolver milik Zhe itu kini melesat menuju liam yang dengan refleks nya menghindar. Hingga tak lama pertarungan satu banding satu itu dimulai.

Darah yang berceceran menjadi background disana. Sesekali umpatan kesal terdengar diruangan berdarah itu. Zhe terlihat dengan lihai menggunakan belati juga revolver guna menyerang Liam.

Liam pun tak hanya diam, dirinya juga menyerang Zhe balik dengan handgun walau dirinya yang terlalu sering terkena tembakan peluru Zhe.

"Say goodbye to ur world, Liam." Ucap Zhe dengan tangan yang ia gunakan untuk memegang belati kini diarahkan menuju dada kiri lelaki tersebut. Hingga tusukan ia berikan diselangi beberapa detik ia menembakkan peluru revolver nya mengarah pada kepala Liam.

"And u die, happy meet with the hell" kata itu terucap sehabis ia menembakkan peluru. Dipegangnya earpiece itu,

"Comeback!" Perintah Zhe yang kemudian dirinya juga ikut kembali menuju pusat pertama.

Disana ia melihat pasukannya telah berkumpul, ia melirik Jo yang berada disebelah nya tengah menggenggam sebuah remote. Jo yang merasa dilirik melihat pada Zhe yang tengah melirik dirinya. Jo mengangkat remote nya yang langsung diangguki oleh Zhe.

"Agak mundur guys!" Ucap lantang jo, lalu detik berikutnya ia menekan remote itu hingga,

Boom!

kini dihadapan mereka terlihat sebuah pemandangan indah berwarna merah.

"So pretty! Kita balik, yang luka langsung kerumah sakit." Gumam Zhe diakhiri tekanan tegas pada mereka semua.

"Baik Zhe" serempak pasukannya.

—To be Continued
06, Juni 2022

[✓] I'M ZEVANNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang