'Hayyi, happy reading all!'
Matahari terlihat sudah berada ditengah, menunjukkan bahwa seberapa lama nya dia— vannca berada digym untuk workout. Ia merapikan segala barang yang sempat dibawanya, lalu segera keluar dari tempat itu.
Disetiap langkahnya menyapu perhatian dari pejalan kaki disana, bagaimana tidak? Tubuh ramping yang terbalut crop top juga training itu berkeringat dan terlihat sexy. Pesona yang kuat.
Sesampainya di rumah, ia langsung saja menuju kamar nya dan bergegas mandi. Memakan waktu yang cukup untuk ia bersiap, hingga kini ia tampil dengan celana hitam dan blouse putih. Tatanan rambut yang ia ikat pony tail diatas sedikit tengkuk dan outer yang ia jinjing ditangannya. Tak lupa ia mengambil tas berisi berkas meeting nya.
—Privat room, cafe
Meeting itu terlihat lancar dengan clien yang tampak terlihat senang akan kehadiran dirinya sebagai rekan. Walau wajah vannca yang tampak tertutupi topeng tak menyangkal bahwa aura kecantikan gadis itu tetap menguar.
Diakhiri dengan jabatan tangan akan kesepakatan, meeting kali ini telah berakhir. Dengan segera vannca memakai outer nya selepas sang clien pergi, lalu menuju rooftop cafe disana. Tak lupa dengan Sang sekretaris yang ia tinggalkan diruang itu.
Melepas topengnya dan memanggil waiters yang bertugas, hingga kini dihadapan nya terdapat ice milktea dan cheese croissant. Melahap dengan sesekali melihat ponselnya, hingga tepukan dibahu menolehkan kesadaran nya.
"Waeyo?" Ucap vannca pada pemuda dihadapan nya.
"Tidak, hanya ingin menemui mu saja dear" jawabnya dengan tangan yang ia usakkan pada rambut vannca. Kalian pasti tahu bukan dengan panggilan 'dear itu?
Dia, gara pemuda itu tampak dihadapan nya dengan setelan kemeja hitam dan celana selutut hitamnya juga.
"Cih!" Decih vannca.
Obrolan itu terlihat senantiasa berjalan walau jawaban vannca yang nyaris hanya satu atau dua kata. Hingga celetukan gara yang membuat vannca menatap mata tajam didepan nya.
"By the way, Have u love me?" Tanya gara dengan tangan yang ia gunakan untuk menopang dagunya.
Vannca hanya terdiam dengan sesekali melihat ponselnya dan memakan pesanannya tadi. Ia nampak terlihat santai walau dalam benaknya tengah berfikir.
"I dunno" jawaban itu yang bisa ia berikan. Terdengar lirih deruan nafas seorang yang berada dihadapannya itu.
"Oke" singkat, menjelaskan betapa mati nya topik pembicaraan tersebut.
—I'm ZEVANNYA—
Hari malam nya, terlihat vannca tengah duduk dimeja belajar guna mengerjakan proposal dan berkas perusahaan nya. Ia nampak serius dengan kacamata anti radiasi nya juga ikatan rambut yang tak seluruhnya mengikat rambut.
Jam kini menunjukkan pukul 00.34 pagi, raut wajah vannca pun terlihat sudah keruh. Tak lama gerakan tangan itu ia lepaskan, sekaligus dengan kacamata nya. Ia kini malah diam menatap lurus laptop dihadapan nya.
"I like u, king!" lirih nya yang hampir tidak terdengar jelas.
—Canteen, 12.10
Riuh kantin itu tak dihiraukan nya, namun mereka- vannca dkk terlihat sedang berghibah ria. Tarikan tangan lembut ditangan vannca mengalihkan perhatian dari mereka.
"Ikut gua bentar!" Ucap Nagara, diangguki oleh vannca.
"Gua ikut dia dulu, nanti sekalian bayar punya gua" ia berdiri seraya memberikan uang pada Ira dan Ara, diangguki keantusiasan.
Taman belakang sekolah menjadi tujuan dari seorang Nagara dengan tangan yang menggenggam tangan vannca, didudukkan nya vannca pada bangku yang tersedia.
"Ada apa?" Spontan vannca selepas ia mendudukkan dirinya.
"Minta no hp kamu, hehe" jawabnya.
"Lah?"
—To Be Continued
01, Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I'M ZEVANNYA
Ficção GeralWarning, This story already ENDING. ❝ hanya kisah seorang gadis dingin nan cuek yang berpindah jiwa kedalam raga si gadis pencari perhatian. ❞ "what is love? I never felt it sorry! Because it's not in my life." she said sarcastically, Don't forget t...