CH. 18 [rooftop again]

3.9K 216 3
                                    

Hai? Vote oke.

Tangan yang sedari tadi bersidekap itu diturunkan nya, lalu tungkai kakinya melangkah menuju pemuda itu. Pemuda itu juga mendekatkan dirinya menuju vannca yang terhenti berjalan.

"Green tea latte atau cafe latte?" Pertanyaan spontan itu keluar dari mulut gadis yang sedari tadi bersidekap.

Nagara, pemuda itu menaikkan tangan nya guna menunjukkan latte cafe box tadi. Disana terdapat dua cup latte, entah pilihan rasanya vannca tak bisa terlalu jelas membedakan.

"Green tea latte 1 sama Vanilla latte doang. Like your favorite flavor. One pick your want." Ucap gara dengan senyuman yang terpatri diwajahnya.

"Green tea," jawab vannca diangguki oleh gara dengan tangan gara yang mengambil cup latte untuk vannca. "And thanks!"

"Oke" dan setelah itu keheningan yang merenggut mereka berdua. Dengan tampang yang terpatri senyumnya itu, Nagara bertanya pada vannca yang duduk disampingnya dengan minuman yang ia sesekali goyangkan.

"Tumben kesini waktu istirahat, biasanya pas bolos doang. Diganggu lagi?" Tanya gara dengan tangan yang satunya ia gunakan untuk melihat lihat ponsel nya.

"Hem, biasa." Jawab vannca singkat.

Kembali lagi dengan suasana hening, hingga mereka tak sadar tengah menahan kantuk akibat angin yang berhembus damai. Tak lama mata tajam vannca mulai terlihat menutup. Dijatuhkan nya kepala itu pada sandaran sofa usang hingga mengalihkan perhatian gara.

"Tidur dia" ucap gara kemudian ia menyusul vannca meraih mimpi, dengan sebelumnya kepala yang ia sandarkan lalu menarik kepala vannca untuk disandarkan pada bahu nya hingga kedua nya terlelap diiringi suara damai angin.

—I'm ZEVANNYA—

Mata tajam itu mulai berkedip dengan tangan yang menutupi mulut saat ia menguap. Saat tangan nya akan mengarah menuju mata,sebuah cekalan tangan yang tak terlalu erat menghentikan nya.

"Gak baik kalau dikucek matanya," ucapan itu terucap seiring cekalan tangan itu menurunkan tangan nya.

Dia, vannca yang sebelumnya tengah mengumpulkan kesadaran hanya berdehem pelan.

"Gimana? Nyenyak tidurnya?" Tanya Nagara pada vannca yang telah sepenuhnya sadar. Anggukan samar ia dapatkan dengan jawaban singkat.

"Heum, tapi leher gua agak pegel" ucapnya seraya memijat tengkuk belakang nya. Dirinya melirik sekilas pada Nagara yang tengah merenggangkan otot nya yang kaku.

"Mau dipijat?" Tanya Nagara kembali

"Gak usah" jawaban itu diberikan serta gelengan kepala.

Angin sejuk itu memberikan kesan hening pada keduanya yang memang memiliki sifat tidak suka basa-basi.

Hingga sebuah notifikasi pesan masuk mengganggu kegiatan hening itu.

Drtt! Ting!

—————

Spy1 (2)

Nona.
Dia kini berada di markas utamanya yang berada di LA. Sepertinya mereka akan melakukan sesuatu untuk beberapa hari kedepan, kemungkinan kegiatan transaksi kembali atau dapat pula kegiatan penjualan ilegal.

—————

Ia membuka pesan itu hingga sebuah seringai ia kembali keluar kan.

—————

Spy1

Oke. Thanks for ur information.

—————

Setelah ia membalas pesan itu, ia menyimpan kembali ponselnya disaku. Ia melirik pemuda disampingnya yang tengah kembali memejamkan mata.

"Turun" lontaran itu bukan pertanyaan namun sebuah pernyataan perintah tanpa tanda seru.

"Ayo. Udah jam pulang juga." Jawab Nagara sembari melihat jam ditangannya.

Mereka pun bangkit keluar dari rooftop, dengan nagara yang berlalu terlebih dahulu dan vannca yang kembali mengambil ponselnya.

—————

Inti1

Siapkan jet tujuan LA, kita lakukan
itu sekarang.
Malam nanti gua kesana, jangan lupa
senjata sama obat.

—————

Ketikan itu ia kirimkan, dilanjut kekehan sinis. Tak sabar ia menunggu kehancuran seorang yang dulu mencelakai dirinya.

"Happy meet with hell, Liam"

—To be Continued
05, Juni 2022

[✓] I'M ZEVANNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang