'Hello, happy reading! Don't forget to vote.'
Dia, sang pemeran utama dihidupnya sendiri— Vannca. Kini terlihat tengah mengendarai motor nya menuju cafe terdekat dengan lokasi sekolah yang ia tempati. Dapat vannca lihat, cafe tersebut tengah sepi, waktu yang pas untuk menyendiri.
Tak lama setelah ia memesan menu, pesanan yang ditunggu nya datang— berupa ice americano dan desert muffin greentea. Ia melahap keduanya dengan mata yang difokuskan pada iPad yang senantiasa dibawanya.
Bukan seperti yang lain, pernah diketahui bahwa vannca memiliki perusahaan bukan? Kini ia tengah nemantau dua perusahaan besar yang atas nama nya sekarang. Tak mudah untuknya memiliki perusahaan yang besar, terlebih ada dua. Mungkin nanti ia akan meminta bantuan pada sekretaris pribadinya dimasing-masing perusahaan.
Salahkan saja dia yang dengan sok nya ingin membuat perusahaan, Walau itu untuk kehidupan nya. Repot sendiri ia.
"Aih, bisa bisanya!" Gerutunya dengan tangan yang sesekali menggular layar iPad. Beberapa saat kemudian terdengar dering telepon yang berada disamping nya, 21th Century girl - nada dering yang mengagetkan dirinya sendiri. Digeser nya ikon hijau itu,
"Ya hallo!" Ucap dirinya sesaat setelah melihat name contacts yang tertera.
"Selamat sore nona," balas sang penelpon — Rocky, sekertaris pribadinya di ZNC GROUP.
"To the poin!" Desak vannca,
"Begini nona, besok adalah jadwal meeting bersama clien dari NY. Mereka mengharapkan agar nona dapat menghadiri meeting kali ini, juga ada sampah di perusahaan yang tengah bergerak." Ucap beritahu Rocky dengan suara khasnya, dibalas kekehan yang menurut dia- Rocky menyeramkan.
"Aih begitu. Besok saya akan datang kesana, dan segera tangkap sampah itu lalu masukkan ke tempat seharusnya!" Titah vannca dengan pikiran yang menerawang memikirkan hal yang menyenangkan. Dengan jari telunjuk yang sesekali mengetuk meja dihadapan nya.
"Baik nona, saya hanya menyampaikan itu saja. Selamat sore." Jawab rocky,
"Ya sore" balas vannca malas, kemudian telpon tersebut dihempasnya ke meja selepas mematikan sambungan.
"Sampah menjijikkan itu, cih" geramnya diakhiri decihan sinis hingga menampilkan seringai dan tatapan yang menajam.
❅—I'm ZEVANNYA—❅
Malam ini terlihat sedikit berbeda dengan malam sebelumnya, ditemani hot chocolate ditangannya yang senantiasa mengepulkan uap hangat. Dia, vannca terlihat sedikit merenung dengan tatapan yang senantiasa tajam kini terganti oleh tatapan kosong.
Gelenyar dari petir mulai terlihat, namun tak diindahkan oleh sang empu. Tetesan air yang sebelumnya hanya gerimis kini terganti oleh hujan yang deras. Disana, balkon kamar nya vannca hanya diam dengan sesekali menyesap minumannya.
"Revenge or be hers?" Gumamnya dengan tangan yang menyangga dagu, selepas menyimpan minuman yang sedari tadi hinggap ditangannya.
Renungan itu berakhir dengan suara petir yang besar layaknya agar vannca untuk segera masuk lalu tidur.
Pagi harinya, ia terlihat dengan setelan olahraga yang telah terpasang apik ditubuhnya. Dengan Crop top dan celana training hitam nya ia, vannca siap untuk pergi menuju gym yang tak jauh dari mansion milik orangtuanya. Padahal dilantai 2 terdapat gym juga, entah mengapa ia ingin yang jauh.
Sesampainya ia di tempat itu, ia mulai melakukan pemanasan dan berakhir dengan kegiatan membakar lemak juga membentuk ototnya. Ia terlihat santai walau siang nanti ia ada meeting dengan clien penting, masih lama juga waktu nya pikirnya
—To Be Continued
29, April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I'M ZEVANNYA
Fiksi UmumWarning, This story already ENDING. ❝ hanya kisah seorang gadis dingin nan cuek yang berpindah jiwa kedalam raga si gadis pencari perhatian. ❞ "what is love? I never felt it sorry! Because it's not in my life." she said sarcastically, Don't forget t...