'hello? How r'u guys? Happy reading!
Pagi selepas ia keluar malam tadi, saat tengah sarapan ia ingin mengutarakan isi hatinya pada kedua orang tua dihadapan nya itu.
Ekhm!
Deheman itu mengalihkan perhatian semua yang berada dimeja makan.
"Pah, mah kalau vannca pindah ke apart boleh?" Tanya nya pada kedua orang tuanya.
"Emang kenapa mau pindah?" Lontaran itu diberikan oleh mamahnya.
"Bosen, mau mandiri sama kalau disini sepi Mulu. Boleh yaaaa!!!" Jawabnya.
"Hm, boleh asalkan sesekali kamu pulang kesini" izin papa nya diangguki antusias oleh vannca. Dirinya, sang papa merasa tersentil oleh ucapan yang terlontar dari anaknya itu.
"Ouhhh thank u pah, mah. Nanti siang ada yang bakal angkut barang yang sekiranya dipakai vannca buat dibawa ke apart " cecarnya
"Oke"
—I'm ZEVANNYA—
Kini diapart yang akan digunakan oleh vannca telah banyak barang yang sebelumnya telah diambil dari rumah orangtuanya itu. Dimulai nya membereskan barang-barang itu ditempat yang menurut nya pas.
Visualisasi apart itu sederhana, dengan ruang tamu yang berhadapan dengan layar televisi didekat lorong pintu masuk, yang dimana disetiap sisi tembok lorong terdapat ruang atau lemari yang menyatu. Disamping ruang tamu itu terdapat pintu menuju studio nya, studio lukis.
Dibelakang ruang tamu terdapat skak yang menghubungkan antara ruang itu dengan dapur yang bergaya bar. Disisi samping dapur terdapat kamar mandi.
Kamarnya berada diantara studio juga ruang kosong yang mungkin akan digunakan untuk perpustakaan. Kamarnya pun bernuansa monokrom yang langsung dihadapkan dengan pemandangan dibalkonnya. Tak lupa kamar mandi yang terdapat didalam kamar nya itu.
Didalam ruang kosong itu terdapat tangga yang menyambung untuk lantai 2 ruang itu, akan digunakan untuk ia menonton juga ruang bacanya.
Dirinya kini telah bersiap dengan topeng yang digenggam juga setelan hitam. Tujuan nya kini adalah hutan, markas mafianya.
—I'm ZEVANNYA—
Dihutan yang tampak gelap, mobil hitam metalik nya melaju menuju markas mafia milik dirinya, Zevannya. Z'dark, dirinya akan menemui inti untuk membuat rencana balas dendam nya pada musuh nya. Juga menyuruh mereka melanjutkan misi yang sebelumnya tertunda.
Drak!
Dobrakan itu mengagetkan semua yang berada di sana. Banyak latah dan umpatan yang didengarnya, namun ia hiraukan.
"Inti?" Tanya nya dengan nada dingin pada anggota.
"Anu bubos, inti ada distudio" jawab salah seorang pemuda.
"Oke" balas nya dengan acuh lalu beranjak dari sana.
—Studio
Drakk!
Terdengar lagi suara dobrakan pintu, kini terdengar dilantai dua, studio.
"Anak anjing!"
"Yeupa!"
"Subhanallah"Umpatan lagi yang didengarnya, dirinya memperhatikan studio yang kini beralih menjadi pembuangan sampah.
"Anjing! Kenapa berantakan heh!" Umpat sinis vannca pada inti, dibalas lirikan terkejut ketua nya datang kembali.
"Eh maaf bubos hehe, ntar diberesin. Suer!" Jawab pemuda pecicilan dengan jari telunjuk dan tengah yang terangkat. Sebut saja dia El.
"Sekarang lah pabo!" Titah vannca diakhiri Geraman kesal, beranjak nya menuju sofa yang tersedia. Dirinya duduk disofa single berhadapan dengan inti lainnya, Al, ge, dan Jo.
"Iya iya bubos!" Seraya membersihkan sampah yang tersebar dimana-mana itu ia, El menggerutu.
Lupakan tentang El, beralih ke vannca yang tengah memejamkan matanya. Al tiba-tiba menyeletuk,
"Ada apa Bu bos kesini?" Tanya al,
"Make a plan," jawab vannca.
—To Be Continued
07, Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I'M ZEVANNYA
Fiction généraleWarning, This story already ENDING. ❝ hanya kisah seorang gadis dingin nan cuek yang berpindah jiwa kedalam raga si gadis pencari perhatian. ❞ "what is love? I never felt it sorry! Because it's not in my life." she said sarcastically, Don't forget t...