Detak Kelima

573 53 14
                                        

Hai, hai, hai, Alstroemers~

Back again with Limit Beat, yak~

So, gimana neh yang minggu lalu ikutan tegang-tegang gela bayangin lomba renangnya Kazu?

Siap buat kelanjutannya?

Eh, eh! Kazu kenapa ya?

Hm, daripada penasaran lebay, kuy langsung cusss ke storinya ya~

"Sebuah usaha tak bisa hanya dinilai dari kemenangan antara satu sampai sekian, karena buah dari usaha setiap orang adalah sebuah kemenangan untuk diri mereka sendiri, yang mana memori perjuangan itu lebih berharga dibandingkan dengan berlian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah usaha tak bisa hanya dinilai dari kemenangan antara satu sampai sekian, karena buah dari usaha setiap orang adalah sebuah kemenangan untuk diri mereka sendiri, yang mana memori perjuangan itu lebih berharga dibandingkan dengan berlian."

Pertandingan sengit di perlombaan renang akhirnya berakhir dan pemenangnya adalah Bennedict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertandingan sengit di perlombaan renang akhirnya berakhir dan pemenangnya adalah Bennedict. Di tengah sorak-sorai penonton,  teman-teman sekolah Ai yang turut mendukung Benji pun mulai berteriak-teriak dan menggoda Ai sambil berkata kagum akan performa Benji.

"Keren banget si Benji ya, Ai!" Kata Ajeng.

Cleo menambahkan sambil memainkan kedua alisnya pada Ai, "Iya lah, kan ditonton sama ayang~"

"Apaan sih?!" Elak Ai. "Benji menang karena jerih payah dia berlatih, bukan karena ditonton sama aku." 

Berbeda dengan suasana euforia teman-teman Ai, cewek yang tadi duduk di samping Ai mendadak bangkit dengan wajah khawatir. "Permisi!" Katanya ketus sebab salah satu teman Ai tidak langsung menyingkir.

"Ajeng, tolong geser, kakak ini mau lewat." Ai meminta temannya. "Kakak nggak apa--" belum selesai Ai bertanya padanya, cewek itu segera menuruni tribun dan bergabung di kerumunan dekat kolam. Dan seketika, suasana gembira mendadak berkabut oleh rasa penasaran. 

"Itu bukannya yang tadi ikut lomba juga? Eh? Dia pingsan!" Pekik salah seorang penonton di tribun bawah.

Rasa penasaran pun menyelimuti Ai dan beberapa pertanyaan timbul di benaknya, meski begitu, dia hanya berdiri sambil menatap khawatir di tempatnya sebab dia harus tetap berada disana sampai juri mengalungkan medali di leher Benji.

Limit Beat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang