Detak Kedelapan

371 39 4
                                    

Ehem-ehem! Tes satu dua tiga dan seterusnya~

Selamat malam semuanya! Kali ini malming sama Kazuto dulu karena L lagi libur, so hope you enjoy it!

"Kebahagiaan akan datang dengan sendirinya ketika kita menyadari bahwa setiap detiknya begitu berharga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kebahagiaan akan datang dengan sendirinya ketika kita menyadari bahwa setiap detiknya begitu berharga."

"Kok lari?" Benji menatap blazer sekolahnya yang dipegang oleh Ai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok lari?" Benji menatap blazer sekolahnya yang dipegang oleh Ai. "Itu punya siapa? Lo tadi lagi sama seseorang?" Hardik Benji sambil mengernyit. "Siapa?"

"Bukan siapa-siapa." Balas Ai memasang mimik polos untuk menyembunyikan fakta.

"Terus blazer itu?"

"Ini?" Ai mengangkat blazer Kazu yang dia pinjam. "Tadi pas aku lewat, ada orang yang jatuhin. Terus waktu mau aku kejar, eh, dia udah keburu jalan jauh."

"Siniin!" Pinta Benji sambil mengulurkan tangannya. "Besok coba gue kembaliin. Orangnya kayak apa?"

"Kayak apa ya?" Ai tampak seperti mengingat-ingat hanya untuk mengelabui Benji. Sebenarnya, dia ingin menceritakan apa yang tadi dia lakukan dengan Kazu, tapi jika hal itu akan memperkeruh hubungan pertemanan Benji-Kazu, Ai pun memilih merahasiakannya untuk sementara waktu. "Em, aku nggak lihat wajahnya dengan jelas, Ben. Apa dia botak ya?" Lanjut Ai asal.

"Hah?!"

Ai menampakkan cengirannya dan mengalihkan topik pembicaraan. "Eh, Benji, sebelum pulang, anterin aku ke toko buku ya? Aku mau beli peralatan yang biasanya, ya, ya?"

Benji mendesah kemudian memutuskan menuruti kemauan Ai. "Terus ke kafe yang biasa?"

"Iya, plis?" Ai memohon sampai akhirnya Benji pun mengangguk. "Kalau gitu, ayo!" Ai menggamit lengan Benji dan menariknya ke halaman depan. Ai tidak menyangka taktik pengalihan perhatiannya berhasil. Kemudian, terbesit dalam benak Ai untuk kesini lagi lain waktu demi mengembalikan blazer Kazu secara langsung.

-^v-^v-

Malam harinya, Kazu yang tengah berada di dalam kamar, menyalakan ponsel dan mulai mengecek akun sosial medianya. Beberapa saat berselancar, dia pun terkekeh saat melihat salah satu pesan yang masuk ke akun instagramnya. Sesuai janji Ai tadi siang, dia mengirim gambar yang dibuatnya-- sebuah gambar yang menampakkan sosok Kazu dalam versi manga berwarna.

Limit Beat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang