Jernihnya air,
Jantung yang berdegup,
Serta senyum penuh arti
Di olimpiade renang antar sekolah menengah, SMA Bougainvillea kembali mengirim dua perwakilan mereka yang selalu bersaing, Kazuto si cowok keturunan Jepang dan Benji si Pangeran Ambisius...
Wow.... akhirnya kita sampai diujung cerita, udah siap berpisah sama Kazu dan Ai.
Minvan nggak siaapp! Tapi demi cerita barunya Authornim Minvan rela deh. Siapin tisu atau apapun itu!
Gassss!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keegoisan untuk satu napas di bumi, Mimpi yang hanya ambisi untuk dipenuhi, Air yang terbelah dan diarungi oleh hidup pada detak terakhir, Menunggu musim dingin yang telah ditinggal oleh dia yang terkasih,"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teruntuk,
Kazuto Himura yang Bukan Samurai,
Kazuto… apa kabar? Aneh nggak sih, aku tanya itu? Tapi, lebih aneh lagi saat aku pengen bales surat yang kamu kasih ke aku..
Apa bisa sampai ke kamu ya?
–^v–^v–
Di sebuah gedung olahraga besar di salah satu negara bagian Benua Merah, tempat dimana berlangsungnya turnamen renang internasional mulai dipadati tidak hanya para peserta, tapi juga penonton, tim ofisial, pun wartawan media dari beberapa negara.
Di tepi kolam yang berair biru dan jernih yang kini terapung garis-garis pembatas untuk tiap peserta, kini berdiri seorang cowok jakung yang lengkap dengan setelan renang, penutup kepala juga kaca mata renang. Dia menoleh ke barisan penonton dan mendapati kedua orang tuanya menatap lurus padanya dengan sendu.
Dalam riuh rendah suara penonton, Kazuto Himura, mengingat lagi percakapannya dengan kedua orang tuanya sebelum terjun ke turnamen renang internasional.
“Apapun hasilnya,” kata Aiko pada putranya. “Kamu tetap jadi pemenang di hati Mama. Ingat kata dokter Will, jangan sampai melewati batas.”
“Tapi, Kazu bakal lewati itu untuk terakhir kalinya. Ma, Pa,” balas Kazu menatap Aiko lalu Guntur.
Setiap peserta yang mengikuti perlombaan apapun, pasti berharap untuk menjadi nomor satu, begitu pun Kazu. Hanya, akankah kali ini–dengan kondisinya sekarang ini–dia berhasil mendapatkan medali lagi?