Detak Kedua

658 54 0
                                        

Haii selamat malam semuanya!
Balik lagi sama minvan yang makin rupawan.

Kemarin sudah rilis part satunya, siapa yang nunggu kelanjutan dari Kazuto Himura? Angkat tanganmu Segi!


Tanpa banyak bacot langsung saja minvan persembahkan Detak Kedua dari Limit Beat!!

Tanpa banyak bacot langsung saja minvan persembahkan Detak Kedua dari Limit Beat!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Ketika seluruh keberanian meluruh, ketakutan berdiri tegak dengan angkuh. Namun, keberanian ingin menelan seluruh ketakutan itu, dengan keyakinan bahwa diri tak selemah itu~

 Namun, keberanian ingin menelan seluruh ketakutan itu, dengan keyakinan bahwa diri tak selemah itu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaket siapa? Lo nyuri punya orang?!" Pekik Selene.

Kedua mata Kazu yang sipit pun melebar dan bibir penuhnya menganga teringat sosok cewek asing yang ditemuinya. Detik berikutnya,  Kazu tersadar dan menjawab, "Enak aja! Ini gue dipinjemin, terus cewek itu main pergi aja tiba-tiba. Jadinya, gue lupa balikin."

"Cewek?" Selidik Selene dengan mata menyipit, kemudian beralih ke arah papanya. "Kayaknya Kazu udah mulai halu deh, Dad. Besok cek gelombang otaknya juga kali ya?"

"Gue nggak halu!" 

"Oh, masa? Terus, mana ada---" 

"Udah, udah!" Erian menengahi. "Kalian ini berantem terus!" Kemudian dia menatap ke arah teman putrinya, "Kazu, kamu ganti baju dulu lalu istirahat. Sebentar lagi Dokter Amanda datang, biar diperiksa dulu." 

"Iya, Om." 

Kazu segera mengganti pakaiannya dengan seragam pasien dan ketika dokter Amanda masuk ke bangsalnya, dia pun mulai diperiksa. Selama pemeriksaan serta tanya jawab antara dokter dan pasien, Erian menarik Selene ke sudut kemudian memerhatikan dalam diam.

"Ada riwayat penyakit, Kazuto?" tanya dokter Amanda. 

Kazu mengangguk. "Ada, Dok. Kardiomiopati." 

Limit Beat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang