1. Perbedaan

4.5K 214 3
                                    

HALLOOO AKU BAWA CERITA BARU NIH..
Jangan lupa untuk vote dan komen OKE!

 Jangan lupa untuk vote dan komen OKE!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidden Love ♡

Dulu aku sempat berpikir apakah benar aku bagian dari keluarga ini.

Ya semenjak hari itu semuanya berubah

Keluarga ku cukup rumit karna papaku kembali menikah dengan seorang janda yang memiliki anak perempuan satu tahun di bawahku.

"Yurisa sepertinya acara ulangtahun mu harus papa undur karna saat itu kami akan menemani garam berobat" ucap pria paruh baya itu sambil menyudahi acara makannya.

Aku sudah menduganya kehadiran ku tidaklah lebih penting dari kakak dan adik tiriku.

Entahlah ini mungkin ini yang di sebut dengan iri.

Tapi kenapa aku harus iri dengan orang yang sejak lahir memiliki tubuh yang lemah?

Jika aku sakit, Apakah semua akan berubah saat aku mengatakan kalau aku juga sakit?

Aku tersenyum ke arah papaku.

"Tidak masalah pa, lebih baik batalkan saja acara seperti itu... Emm sepertinya aku sudah kenyang, aku akan ke atas dan bersiap berngkt sekolah" ucap ku dan langsung beranjak dari tempat duduk.

Aku melangkah kan kakiku menjauh dari dapur.

"Benarkan mereka tidak pernah peduli padaku" gumamku. Sambil terus berjalan masuk ke dalam kamar.

"Ya sudah toh bukan masalah untukku" ucapku percaya diri.

"Yurisa ayo berjuang juga untuk hari ini!!!!" ucapku memberikan semangat pada diri sendiri.

"Ah!! Aku lupa hari ini aku ada piket kelas!" panikku dan langsung menepuk dahiku.

"Ehhh!!! Tunggu!!" aku menghentikan tepukan dahiku saat mengingat akan sesuatu. "Sejak kapan seorang yurisa jadi peduli dengan piket kelas??"

Dengan cepat aku keluar dari kamar dan menyambar tas yang berada di meja belajar.

Aku keluar dengan terburu buru.

Dan apa yang aku lihat.

"Jay, kamu harus menjaga adikmu. Ingatlah tubuh garam sangat lemah tolong jaga dia baik baik" pinta mama tiriku ke kak jay.

"Tentu saja ma, jay akan selalu jaga adik tersayang jay" ucap jay sambil mengusap rambut garam.

"Yak!! Kak jay!! Rambut garam kan jadi berantakan" jawab garam sambil mengerucutkan bibir.

"Yurisa kamu mau berangkat?" tanya kak jay padaku.

"Ehh.. Emm .. I.. iya" jawabku yang kaget karna tiba tiba kak jay bertanya padaku.

"Kalo begitu ayo kita berangkat bersama" ucap garam yang melangkah kan kakinya kearahku.

Entahlah ada apa denganku yang tiba tiba menghindar dengan memundurkan langkah membuat garam langsung berhenti mendekatiku.

"Lebih baik kak jay dan garam berangkat lebih dulu saja karna... Emmm... seperti biasa Ni-ki akan menjemput ku"

"Kalau begitu hati hati di jalan ya nak" ucap mama tiriku sambil mengusap pucuk kepala kak jay dan garam bersamaan.

"Emm baiklah" jawab garam sambil mengangguk dan berjalan masuk ke dalam mobil di ikuti kak jay yang ikut masuk ke dalam mobil.

"Garam!! tolong jangan memaksakan diri nak!!!" teriak papa saat mobil kak jay sudah mulai melaju dengan pelan.

Aku menatap ke arah papa.

"Pa.. Yurisa berangkat ya"

"Iya." ucap papa yang berjalan masuk ke dalam rumah.

Sakit, tentu saja sakit tidak ada ucapan hati hati di jalan dan tidak ada usapan lembut dari papa.

Aku tersenyum getir saat menginginkan hal yang terlalu berlebihan untukku.

Apakah boleh berharap jika mama masih ada? Jika mama masih ada apakah papa tidak akan mengabaikanku??

Aku menghela napas lelah dan mengalihkan pandanganku ke arah lain.


"Ah!!! Aku harus berangkat!!" ucap ku dan langsung berlari menuju halte bus.

Aku berbohong saat berkata Ni-ki akan menjemput ku.

"Ni-ki sialan awas saja! Aku akan benar benar membunuhnya!!"

"Ni-ki sialan awas saja! Aku akan benar benar membunuhnya!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi yang belum vote yokk vote dulu..

Nihh di sini
👇👇👇

Hidden Love || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang