Jangan lupa vote dan komen .
Hidden Love ♡
Pagi ini nafas Ni-ki terengah-engah saat masuk ke dalam gedung sekolah. Pagi tadi Wonyoung memberi kabar bahwa yurisa kembali berkelahi dengan adik kelas. Yang sangat Ni-ki tau kalau gadis itu pasti orang yang sama.
Berita itu Membuatnya Mau tidak mau ia harus berangkat sekolah pagi pagi.
Mata Ni-ki menangkap seorang gadis yang ia kenal.
"Sullyoon di mana yurisa??" tanya pria itu dengan raut wajah yang panik.
"Kau tenang saja yurisa baik baik saja hanya saja sekarang dia sedang berada di rumah kepala sekolah" sebelum sullyoon melanjutkan ucapannya Ni-ki sudah berlari terlebih dahulu membuat sullyoon menghela napas panjang sambil memandang kepergian Ni-ki.
Kali ini pria itu memutuskan untuk menunggu yurisa di depan ruangan kepala sekolah.
Tidak lama setelah itu , Seseorang menggunakan jas datang dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan itu.
Ni-ki sangat tau walaupun orang itu sama sekali tidak melirik ke arah Ni-ki, dia park jimin ayah kandung yurisa.
Pintu itu terbuka Ni-ki dapat melihat yurisa yang tengah duduk di samping....
Adik tirinya.
Ni-ki menghela napas panjang berdoa semoga kali ini yurisa baik baik saja.
Tentu saja Ni-ki mendengar semuanya walaupun pria itu berada di luar ruangan.
Yurisa terus saja menyangkal bahwa gadis itu tidak mendorong garam, namun sang ayah justru memojokkan yurisa membuat nada bicara yurisa ikut meninggi. Teriakan pria paruh baya itu benar benar membuat Ni-ki membulatkan matanya "PAPA MENYESAL MEMBESARKAN GADIS JAHAT SEPERTI MU!" Ni-ki mengepalkan kedua tangannya mencoba menahan untuk tidak mendobrak ruang kepala sekolah.
Ni-ki mencoba menetralkan emosinya untuk tidak menghajar pria paruh baya bernama park jimin itu, mau bagaimanapun ia tetaplah ayah kandung yurisa.
15 menit pun berlalu.
Ni-ki tidak mendengar suara apapun bersamaan dengan pintu terbuka menampilkan wajah yurisa yang terlihat kesal di sertai pipi yang basah akan air matanya.
Nutt!!
Dada Ni-ki serasa sesak melihat yurisa dengan keadaan kacau seperti itu.
Ni-ki tau jika yurisa tengah sakit hati dengan perkataan papanya.
Ni-ki pun sampai tidak habis pikir kenapa ayah yurisa tidak pernah sekalipun membela yurisa.
Dan sangat mudah sekali bermain tangan dengan yurisa.
Garam menatap Ni-ki dengan wajah yang sulit Ni-ki artikan.
"Kak Ni-ki tolong jangan marah pada kak yurisa..." ucap garam yang menatap Ni-ki memohon.
Ni-ki tersenyum smirk sebelum menjawab ucapan garam "yurisa tidak salah, tentu saja aku tidak akan menyalahkannya"
"Tapi .. Kak..."
Dengan cepat Ni-ki menghampiri yurisa mengabaikan garam yang akan melanjutkan ucapannya "yurisa kau baik baik saja ada yang luka" ucap Ni-ki panik dan langsung mencari apakah ada luka di badan yurisa.
Pria paruh baya itu menatap Ni-ki tidak suka. Ni-ki mengabaikan tatapan itu dan beralih menatap garam tajam seolah olah Ni-ki akan memangsa kelinci kecil itu.
Yurisa berjalan mendahului Ni-ki.
Pria itu sangat paham jika yurisa saat ini tengah menahan emosi, pria bernama niki itu memutuskan untuk mengikuti yurisa dan melemparkan beberapa pertanyaan namun tak sekalipun di jawab oleh yurisa.
Ni-ki menghela napas berat. Dan lebih memilih mengikuti dengan diam.
Banyak mata yang menatap yurisa tak suka tentu saja Ni-ki tidak tinggal diam dan berbalik menatap tajam setiap orang yang menatap yurisa seolah olah gadis itu adalah penyakit menular.
Tring!!
Ponsel yurisa berbunyi membuat gadis itu menghentikan langkah nya dan menatap ponselnya beberapa detik dan kembali mematikan ponselnya.
"Ni-ki kau kembali ke kelas dan jangan mengikuti ku. Aku akan benar benar menghajar mu kalau kau tetap mengikutiku" ucap yurisa yang tak sekali pun menatap Ni-ki.
Yurisa melangkah kan kaki menjauh dengan niki yang masih berdiam menatap kepergian yurisa.
Pria itu menatap sendu yurisa.
Ni-ki berpikir yurisa juga butuh privasi dan ia lebih memilih kembali kekelasnya menunggu yurisa datang.
Tapi sebelum sampai di kelas Ni-ki mendengar obrolan gadis gadis yang sangat Ni-ki tau jika mereka adik kelasnya yang dengan asik membahas yurisa di depannya.
"Segitu tidak sukanya kak yurisa dengan dengan garam"
"Iya beruntung lah di sana ada kak jake yang menolong garam"
"Apa kak yurisa tidak lelah selalu berbuat jahat pada garam"
"Entahlah Kurasa kak yurisa iri karna garam lebih cantik"
Brak!
Ni-ki menendang pot bunga yang berada di depan kelas 10-1 yang artinya kelas milik garam.
Ni-ki juga melihat ada garam di dalam kelas yang sedang di kerumuni orang orang.
2 gadis yang membicaraan yurisa itu membulatkan matanya di kagetkan oleh pot bunga yang pecah berserakan di lantai.
"Hei! Yurisa itu malaikat jangan samakan dengan iblis!" ucap Ni-ki yang menekankan di setiap kata katanya.
Ni-ki menatap tajam 2 gadis itu dan berjalan meninggalkan 2 gadis yang tengah ketakutan.
Nihh
👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love || Yang Jungwon
RomanceDia suka membuat ku menjadi berdebar, rasanya hangat dan manis. Peringkat: #1 - Jake (07/09/22) #3 - Jungwon (22/09/22) #1 - Sullyoon (1/02/23) #19 - niki (5/10/22) #4 - engene (8/4/23)