Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hidden Love ♡
Jungwon berjalan dengan santai saat memasuki gedung sekolah tapi langkahnya terhenti saat banyak orang yang membahas tentang yurisa.
Sebenarnya jungwon sama sekali tidak ingin mengetahui gosip pagi tentang gadis itu namun jungwon bukan orang tuli dan dapat mendengar semuanya dengan jelas.
"Untung saja kita tidak berteman dengan yurisa"
"Iya beruntunglah kita juga tidak satu kelas dengan perempuan psikopat seperti itu"
"Iya berani banget ya dia berurusan sama keluarga park"
"Semua orang juga tau kalu garam itu orang baik tapi kenapa ya orang baik banyak musuhnya"
"Tapi kali ini kak yurisa bener bener keterlaluan si"
"Iya dia berani dorong garam dari tangga untung saja si waktu itu ada kak jake yang sedang lewat tangga"
"Eh tunggu .. Tunggu maaf aku tidak sengaja mendengarkan obrolan kalian tadi. tapi bisa kasih tau bagaimana keadaan yurisa sekarang" sela jungwon.
"Maksudmu garam dan yurisa mereka si baik baik saja"
"Tidak ada yang terluka??" tanyanya lagi.
"Untungnya tidak ada soalnya ada kak jake yang saat itu berjalan di tangga"
"Ah baiklah makasih informasinya"
"Sama sama" jawab 2 gadis itu bersamaan.
Jungwon menghela napas kasar ia benar benar kesal dengan seorang pembully.
Pria itu juga mengingat bagaimana yurisa diam duduk sedangkan ke dua temannya sedang membully jihan.
Jungwon semakin tidak habis pikir dengan gadis itu kenapa ia berani nekat sampai ingin mencelakai seseorang.
Jungwon kembali menghela napas panjang dan kembali melangkah kan kakinya untuk masuk ke gedung sekolah namun langkah nya terhenti saat melihat yurisa berjalan dengan cepat sambil menoleh kanan kiri.
Jungwon yang curiga pun mengikuti gadis itu sampai ke taman belakang sekolah.
Dapat jungwon lihat ada seorang pria paruh baya menggunakan setelan jas hitam berdiri di depan yurisa.
"Kenapa? Apa belum cukup memarahiku" ucap yurisa yang terlihat kesal.
"Dasar kurang ajar setidaknya kalau tidak pintar ya jangan nakal!"
