9. tiba tiba

720 111 1
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen.

Jangan lupa untuk vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidden Love ♡

Pagi ini yurisa terbangun terlalu pagi dan benar benar tidak ingin merusak moodnya. Hingga akhirnya gadis itu memutuskan untuk membantu bibi memasak di dapur.

"Hai bibi ada yang bisa yurisa bantu" ucap yurisa tiba tiba membuat bibi berumur 50 tahun itu kaget di buatnya.

"Eh non yurisa. Gak ada non bibi bisa kok ngerjain sendiri.. Non yurisa duduk saja"

"Ga ah bi yurisa mau bantu bibi aja"

"Kenapa nih non yurisa hari ini terlihat semangat sekali bangun pagi pagi"

"Hehehe yurisa lagi seneng aja bi"

"Wah kenapa ni non yurisa punya pacar ya" goda bibi.

"Pa.. Paaaa pacar... Buuukaannn kokkkk" kata pacar membuat yurisa menjadi salah tingkah dan entah kenapa yurisa membayangkan wajah jungwon membuat gadis itu menghela napas sebal.

"Bener nih??" goda bibi membuat wajah yurisa memerah.

"Yakk!! Bibi bukan seperti itu.... Lagipula dia gak cocok bi sama yurisa" elak yurisa yang sudah salah tingkah.

"Lohhh berarti bener nih non yurisa punya pacar"ucap bibi yang terus menggoda yurisa.

"Yak bibi apa apa an si lagipula kami tidak akan cocok bi"

"Lalu bagaimana kalau cocok?"

"Bi apaan si kan yurisa gak suka sama jungwon" marah yurisa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Oh jadi namanya jungwon ya.."bibi terkekeh geli melihat yurisa yang langsung menutup mulutnya. "Bagus sepertinya dia pria yang baik non. Ingat ya Non rasa suka rasa sayang Non yurisa tidak bisa milih. Terkadang rasa anah itu datang dari orang orang yang tidak non yurisa sangka, dan satu hal lagi non...."

"Waktu akan terhenti ketika kamu bertemu dengan seseorang yang kamu sayang"

"Bibi apaan si makin ngaco aja"

Pyarrr!!!

Yurisa dan bibi segera menoleh kebelakang terdapat garam yang baru saja menjatuhkan sebuah piring kaca, membuat piring itu hancur berceceran di lantai.

Yurisa menatap garam tak suka.

Bibi yang panik pun langsung membersihkan pecahan piring yang jatuh itu.

Currr...

Mata yurisa membulat saat garam dengan sengaja menuangkan gelas berisi susu itu di kepala bibi membuat kepala beliau basah akan air susu yang ia tumpahkan.

"Bibi maaaf garam tidak sengaja" ucap garam dengan wajah memelas.

"Tidak papa non garam"

Dengan kesal yurisa membalas garam dengan menumpahkan segelas air yang ada di atas meja makan.

"Yahh.. Gimana dong tangan ku licin nih maaf ya" ucap yurisa dengan wajah julidnya.

"Papa!! Hiksss mama hiksss" tangis garam membuat papa mama dan kak jay langsung menghampiri garam yang tengah menangis ter sedu sedu.

"Mulai" lirih yurisa yang kesal melihat drama pagi.

"Yurisa apa apaan kamu kenapa dapur jadi berantakan seperti ini!!" marah papa yang tiba tiba datang.

"Sayang kamu kenapa nak" ucap mama tiri yurisa sambil mengusap air mata anaknya.

Yurisa yang sebal pun hanya merotasikan matanya dan melihat ke arah lain.

"Jawab papa!!! Kamu apakan adikmu sampai nangis seperti ini!!!"

"Hikss papa ini bukan salah kak yurisa kok tadi garam tidak sengaja numpahin susu ke baju bibi.. Hikss wajar kok pa kak yurisa marah ke garam karna garam salah" ucapnya sambil mengusap air matanya.

"Tidak garam ini bukan salah garam kok, kan memang garam tidak sengaja, kakak mu saja yang tidak punya entika" ucap papa dan beranjak pergi dengan menuntun garam yang sedang di peluk oleh mamanya.

"Yurisa datang ke ruangan kerja papa" ucap papa yurisa tampa menoleh ke belakang.

Berbeda dengan Kak jay yang menatapku datar entahlah apa yang pria arogan itu pikirkan.

"Bi yurisa sarapan di sekolah aja" ucap yurisa

"Baik non hati hati di jalan" ucap bibi. Yurisa berbalik dan tersenyum ke arah bibi. "Makasih bi"

Yurisa berjalan melewati kak jay tanpa melirik sedikitpun ke pria itu.

Dengan langkah cepat yurisa langsung menyambar tas dan segera berangkat pagi pagi sekali. Moodnya sudah rusak dan akan menjadi rusak lagi jika ia harus menemui papa di ruang kerja, yurisa lebih memilih mengabaikan perintah papanya dan siap akan hukuman apanyang akan aku terima nanti.

Yurisa mengendus kesal karna Ni-ki tak kunjung menangkat ponselnya.

Dapat di pastikan kali ini ia akan kembali naik taxi ataupun bus.

Karna ini masih terlalu pagi yurisa memutuskan untuk naik bus saja.

Bahkan yurisa juga tak yakin sepagi ini apakah gerbang sekolah sudah terbuka.

"Arghh sial!!" umpatnya kesal dan duduk menunggu di halte sampai bus datang.

"Maaf permisi"

"Apa!" tanpa sadar aku membentak pria tampan yang berseragam sama dengannya.

"Ahhhh.. Maaaf kak heeseung bukan maksud yurisa bentak kak heeseung hehehehe maaf ya.. Kalau begitu yurisa pergi dulu ya" paniknya dan langsung beranjak berdiri.

"Ehhh tunggu!! Ada yang mau saya bicarakan" teriak kak heeseung membuatnya menghentikan langkah.

"Saya kak??" tanya yurisa kembali sambil menunjuk dirinya.

"Iya.. Tolong berikan ini ke jay park. Kau tau kan jay park kelas 3  - 1" ucap kak heeseung tiba tiba sambil memberikan paper bag.

"Loh lohhh .. Kak kok jadi saya .. Maaf kak saya..." ucap ku terpotong.

"Sudah ya ini cuma baju olahraga punya jay yang kemarin saya pinjam. Dan saya tiba tiba dapat kabar dan tidak bisa menghadiri kelas pagi"

"Kak tapi kan.... Arghhhh" triak yurisa frustasi karna heeseung sudah lebih dulu berlari.

"Brengsek" kesal yurisa dan membuang paper bag itu tepat di depannya.

Yurisa menatap cukup lama paper bag itu hingga akhirnya "argh!!! Sialan" gadis itu kembali memungut paper bag itu.

"Buang lagi aja deh ya.. Lagian kak jay juga bisa beli lagi"

Gadis itu kembali menatap paper bag itu sambil membuat keputusan buang atau berikan.

Yurisa menghela napas panjang, dirinya memang tidak bisa berbohong jika ia juga ingin bertemu dengan pria arogan yang memiliki wajah dingin itu.

Yurisa menghela napas panjang, dirinya memang tidak bisa berbohong jika ia juga ingin bertemu dengan pria arogan yang memiliki wajah dingin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa!
Nihh
👇👇👇

Hidden Love || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang