🔪 Teen

1.2K 122 11
                                    

10. Gagal yang berhasil

“Pada dasarnya, siklus kehidupan lah yang mengubah kepribadian seseorang.”

-Happy Reading!-

🔪
🔪
🔪

Ting tong! Ting tong!

Tok! Tok! Tok!

"Assalamualaikum, Val?!"

Tok! Tok! Tok!

Alego di kamarnya mengernyitkan dahi, menggeliat sebentar sebelum duduk dengan kesal.

"Siapa sih?!"

Dengan segera turun ke bawah untuk memeriksa siapa yang berisik mengetuk pintu rumahnya di pagi buta seperti ini. Meski nyatanya jam sudah menunjukkan pukul 9.00 AM.

Memang tak ada satu pun ART di rumah itu. Alego sudah memecat mereka semua karena dirasa sudah tak di butuhkan lagi.

Tok! Tok-

Clek!

Hanura mundur saat pintu terbuka. Nampak lah Alego dengan wajah kesal bercampur marah.

"Ngapain sih pagi-pagi?!" Langsung menyemprot Hanura ketus.

Hanura yang merasa bersalah merunduk, "maaf Al, aku cuma khawatir sama Valeska."

Alego mengernyit, "khawatir kenapa?"

"Jadi semalam tuh aku teleponan sama Valeska, cuma sambungannya terputus gitu aja. Aku khawatir banget, Al, dia nggak bisa dihubungi setelahnya. Valeska nggak papa' kan, Al?"

"Oh jadi elo?!"

Hanura tersentak kaget akibat bentakan itu. "Maksudnya?"

"Valeska udah balik ke London. Dia nggak di sini!" balas Alego tak menjawab kebingungan Hanura.

"Ke London lagi, kok cepet banget, Al?"

"Memangnya kenapa? Dia masih harus lanjut pendidikan' kan di sana?"

"Iya sih, tapi kok kamu nggak kasih tahu aku? Valeska juga tumben nggak pamit.."

"Mendadak, jadi nggak sempet."

Hanura mengangguk, meski dalam hati masih terasa ada yang mengganjal.

"Udah selesai' kan?"

Hanura mendongak, perlahan mengangguk.

Alego akan langsung menutup pintunya kembali, sebelum Hanura menahan.

"Tunggu dulu, Al,"

"Ck, apa lagi sih?" kesal lelaki itu.

"Itu.. kalian tapi lagi nggak ada masalah' kan?"

"Masalah apaan hah?"

Hanura menggeleng, "engga, takutnya kalian-"

"Dengerin gue," potong Alego langsung. "Gue terima lo lagi bukan untuk campurin urusan gue! Jadi stop ikut campur, atau lo akan nyesel!"

Alego langsung menutup pintu rumahnya kencang.

Brak!

Hanura sampai terjengit kaget karenanya. Gadis itu memejamkan matanya sebentar, menghela napasnya dan memilih pergi dari sana.

***

Valeska sadar. Setelah sempat kritis beberapa jam yang lalu.

Dia membuka matanya, langsung mengernyit ketika cahaya menyilaukan dari lampu memasuki indera matanya.

AMBISI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang