25. Touring 3 (Dekat)
"Kadang, manusia itu lebih memilih bersihadap dengan egonya tanpa mau sedikit menyelami isi hati yang terus berseru kebenaran."
-Happy Reading!-
🔪
🔪
🔪Khanza, Dito, Arka, Alex, Derrel bahkan Helmi hanya bisa terdiam dengan raut yang berbeda-beda melihat pemandangan di depan mereka.
"Pantes, ya, di cariin di seluruh kamar nggak ada, di sini ternyata!" lirih gadis itu masih mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Dosa apa gue pagi-pagi udah disuguhin pemandangan uwu kayak gini!" Arka menggelengkan kepalanya takjub.
"Lo nggak nyadar dosa lo lebih gede dari gunung?" sarkas Alex, hanya melihat dua orang yang masih terlelap itu santai.
Helmi hanya menyunggingkan senyum tipis, memilih pergi dari sana diikuti Alex.
"Udah hey, ayo ke ruang makan aja jangan ganggu yang lagi tidur!" ajak Derrel, menarik pelan lengan Arka dan Dito.
"Za, ayo!" ajaknya merangkul Khanza pula.
Mereka meninggalkan Aslan dan Valeska yang masih tidur di sofa dengan saling memeluk itu, tak mau mengganggu.
"Tapi mereka sweet gitu nggak sih?" tanya Dito di tengah perjalanan.
"Bukan maen memang Sky, bisa juga pincut ketua garang kita!" sahut Derrel.
"Iri' kan lo pada? Mangkannya pacaran!" seru Arka sok iya.
"Yeuh sok punya pacar lo!" kesal Khanza, meraup wajah Arka.
"Ish apaan sih bocil!" Arka balas menarik rambut Khanza.
"Akh, sakit!"
"Wle!" Arka berlari kabur.
"Bang Arka awas, ya!" Khanza ikut berlari mengejar.
Yang lain hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak heran.
"Mari kita namai mereka sibuko dua!" ujar Dito melirih.
"Apaan buko?"
"Bucin kopel!"
Plak!
"Aduh!"
"Nggak jelas lo bocil!" tempeleng Alex.
Derrel hanya tertawa kecil melihat keduanya dengan Helmi yang tetap berjalan stay cool.
Sedangkan di ruang tamu sana, Valeska yang terganggu dengan suara bising itu perlahan membuka matanya.
"Eungh!"
Dia menggeliat pelan, membalikkan badannya ke samping hingga pada saat sayup-sayup dirinya bersihadap dengan wajah Aslan mata Valeska langsung terbuka lebar.
Kenapa Aslan ada didepan gue?! kaget batinnya.
Belum bisa mencerna apa yang sebenarnya tengah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBISI (END)
Детектив / ТриллерMereka bilang jangan berani menyentuh semua yang menjadi hak panten Werewolf. Baik itu barang, wilayah kekuasaan atau yang lebih parah menyentuh para anggotanya. Bila satu dari ketiga hal itu dilanggar, bukan hanya sekedar wejangan namun siksaan yan...