30. Curiga dan firasat
"Ketika kecurigaan itu semakin besar, maka sebuah kebenaran akan semakin tercium."
-Happy Reading!-
🔪
🔪
🔪Helmi terus saja berlari mengejar orang yang tadi mencelakai dirinya dan Aslan. Dia tanpa henti meluncurkan serangan berharap dapat menghentikan laju laki-laki itu.
Dor!
Dor!
Prang!
Helmi berdecak kesal ketika lagi-lagi serangannya berhasil dihalau. Meski begitu dia tak pantang menyerah, dengan cekatan menodongkan pistolnya kembali.
Matanya mencoba fokus membaca pacuan langkah laki-laki itu. Hingga dirasa sudah pas dengan bidikan dia langsung melepas pelatuk meski posisinya masih tengah berlari.
Dor!
"AKH!"
Bruk!
Helmi tersenyum miring kala tembakannya tepat sasaran. Laki-laki yang tak jauh darinya itu terjatuh dengan tangan yang sudah memegang kaki kiri, merintih kesakitan.
"Sht, sial!" umpat laki-laki itu. Louis.
Dengan wajah yang sudah memucat Louis berusaha kembali berdiri sembari terus melihat was-was Helmi yang tengah berlari ke arahnya.
No, Louis, bukan waktunya tertangkap sekarang! seru batinnya.
Dia tergesa-gesa meraba seragamnya, berharap dapat menemukan apapun yang dapat menghalangi Helmi mendekat.
Louis menarik satu-satunya bom smoke yang tersisa di saku, dengan segera membuka dan melemparkannya pada Helmi.
Hingga asap pun mulai lebat menghalangi jalan. Tak membuang waktu, dengan segera berlari dengan tertatih menjauh dari sana.
"Shit!"
Helmi berhenti di tengah-tengah asap itu. Tangannya mengibas-ngibas berharap asap segera berlalu namun karena terlalu tebal dia memilih mundur.
"Sial, dia berhasil lolos!" umpatnya, meninju udara kesal.
Tangan kanannya mengepal pistolnya erat. Matanya menatap penuh amarah ke depan.
"Gue pasti akan temui lo nanti! Gue pastiin itu!"
Helmi menghembuskan napasnya kasar, berlalu pergi dari sana karena dia tahu laki-laki itu pasti sudah menemukaan jalan keluar atau setidaknya tempat persembunyian.
Di lain tempat, Lois yang sudah berada dalam salah satu ruangan terduduk lemas. Menatap kosong kakinya yang terluka.
Ingatannya kembali pada kejadian di tangga darurat tadi.
Hal yang tak pernah Louis sangka, bahkan terbayang pun tidak akan bertemu Valeska dalam kondisi seperti tadi.
Yang makin membuat Louis tercengang, gadis itu terlihat sangat mengenali orang-orang yang menjadi incarannya.
"Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Kenapa kamu ada di sana bersama mereka, Val?"
Sungguh banyak sekali pertanyaan dalam benaknya sekarang. Pikirannya seakan berkecamuk memikirkan Valeska juga nasibnya ke depan nanti.
Meski begitu, Louis akan berusaha menyelamatkan dirinya dari sana. Setidaknya itu yang dia pikirkan agar nanti dapat mencari Valeska.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBISI (END)
Gizem / GerilimMereka bilang jangan berani menyentuh semua yang menjadi hak panten Werewolf. Baik itu barang, wilayah kekuasaan atau yang lebih parah menyentuh para anggotanya. Bila satu dari ketiga hal itu dilanggar, bukan hanya sekedar wejangan namun siksaan yan...