🔪 Thirty Two

741 78 2
                                    

32. Menghubungkan

-Happy Reading!-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading!-

🔪
🔪
🔪

Louis duduk diam di dalam bus yang terus melaju itu. Matanya melihat kosong pemandangan kota dari jendela.

Pikirannya masih belum teralihkan dari kejadian kemarin meski dia sudah berhasil berkumpul kembali dengan teman-temannya yang tersisa.

Angel dibelakangnya menghampiri. Gadis berambut currly dengan warna coklat terang itu baru saja membantu mengobati luka teman-temannya yang lain.

"Aku boleh duduk disini?" tanyanya, mencoba memakai bahasa Indonesia dengan benar.

Louis mendongak, hanya mengangguk singkat. Sudah sangat malas berinteraksi dengan siapa pun.

Angel melirik Louis yang hanya diam, membuatnya menghela napas.

"Boleh pinjam tangannya?" pinta Angel.

"Buat?"

"Obati lukamu!" jawab Angel.

Louis hanya mengangguk singkat. Angel memangku lengan kiri Louis yang memperlihatkan luka tembak.

"Aku tau apa yang saat ini tengah kamu pikirkan, Louis." ujar Angel sembari membuka kotak p3k dan mengeluarkan perban di sana.

Louis hanya diam tak menjawab.

"Kita disini juga takut, nggak ada sedikit pun terpikirkan akan berakhir menjadi seorang kriminalitas seperti ini. Kita masuk ke sekolah itu dengan cita-cita dan harapan besar, Louis. Iya' kan?"

Louis menoleh, melihat mata Angel yang sudah berkaca-kaca.

"I'm really scarry, rasanya ingin kabur sekarang tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa karena keluarga kita yang akan dalam bahaya nantinya."

Angel mengusap pelan air matanya yang keluar. Dia memasang pelan perban pada lengan Louis.

"By the way, Excel bilang Glorious masih hidup tapi dia disandra oleh para gangster itu."

"Glorious?" tanya Louis.

Angel mengangguk, mendekatkan wajahnya pada Louis untuk membisikan sesuatu.

"Kata Excel Glorious yang menyerahkan diri agar bisa bernegosiasi dengan para gangster itu, kalau dia berhasil mungkin ada cara untuk bebas!"

AMBISI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang