11. New home
-Happy Reading!-
🔪
🔪
🔪Setelah perdebatan panjang, Aslan memutuskan sendiri membawa Valeska ke apartemennya.
Perjalanan 30 menit berlalu dengan keheningan.
Setelah memarkir dengan benar mobilnya di bassment khusus, Aslan keluar lalu membukakan pintu untuk Valeska.
Valeska perlahan ikut keluar, menatap sekeliling yang terasa berbeda dari kebanyakan bassment biasa.
"Ayo!"
Valeska mengikuti Aslan masuk. Langsung terasa suasana mencekam di sepanjang koridor yang sepi seperti tak berpenghuni, meski di beberapa pintu terdapat dua orang pria kekar yang berjaga.
Mereka menunduk hormat seiring Aslan berjalan. Membuat Valeska jadi bertanya-tanya apa sebenarnya pekerjaan lelaki itu?
Ting!
Pintu lift terbuka, bersamaan dengan terbukanya satu-satunya pintu di lantai itu.
"Kamar lo!" tunjuk Aslan ke satu pintu saat tiba di dalam.
Valeska melihat ke arah yang di tunjuk, lalu matanya menelisik sekeliling.
Ini sangat berbeda dengan keadaan di luar tadi. Pikirnya.
"Lo mau ke mana?" tanyanya langsung saat melihat Aslan akan berlalu pergi.
"Atas." Aslan menatap Valeska. "Itu wilayah gue. Jangan pernah berani lewati itu!" peringatnya sebelum benar-benar naik dan menutup pintu kamarnya.
Valeska menatap pintu itu dengan wajah kalemnya.
"Jangan harap gue akan nurut, Aslan!" gumamnya, tersenyum miring. Lalu ikut masuk ke kamar barunya.
Plip!
"Alego?"
Setelah mengunci pintu, Valeska menyalakan earphone yang menjadi alat komunikasinya dengan sang kakak.
Dia duduk di single sofa yang ada di sana.
Tak lama, suara bising terdengar.
"Valeska?! Lo aman' kan?" Terdengar nada khawatir di sana.
"He'em."
"Syukur kalau begitu! Ada apa, lo ada masalah di sana?"
Valeska sontak menggeleng, "bukan. Gue mau minta tolong."
"Minta tolong apa? Sebut aja gue pasti bantu, Val!"
"Sekarang juga cari tahu ada berapa kamera pengawas di apartemen ini. Gue perlu itu untuk memudahkan kita nanti. Lo bisa lacak alamatnya lewat ini' kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMBISI (END)
Misterio / SuspensoMereka bilang jangan berani menyentuh semua yang menjadi hak panten Werewolf. Baik itu barang, wilayah kekuasaan atau yang lebih parah menyentuh para anggotanya. Bila satu dari ketiga hal itu dilanggar, bukan hanya sekedar wejangan namun siksaan yan...