PART 15

7.1K 1K 41
                                    


PART 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 15

Satu hari ini Bintang bisa menghirup udara dengan bebas. Tanpa gangguan dari Baskara, Bintang bisa menikmati waktunya di sekolah dengan nyaman. Dia tak perlu khawatir lagi tiba-tiba Baskara muncul ketika pulang sekolah karena sudah tersebar informasi bahwa Baskara pulang lebih awal. Bintang tak tahu mengapa cowok itu pulang cepat. Dia juga tak mau tahu.

Ketika keluar dari kelas, Bintang dikejutkan oleh salah satu bawahan Baskara. Yoga. Bintang pura-pura tak melihat cowok itu dan terus berjalan.

"Baskara nungguin lo." Yoga berjalan di belakang Bintang dan mengikutinya. Bintang berusaha tak mendengarkan dan mempercepat langkahnya. "Baskara habis dihajar sama temen lo yang namanya Yasah. Dia bawa temen-temennya buat mukulin Baskara. Sekarang Baskara sekarat dan pengin lo yang tanggung jawab karena penyebab dia dipukulin itu elo."

Bintang berhenti dan berbalik. Ditatapnya Yoga dengan raut wajah kaget. "Hah? Coba ulangi. Yasah?"

"Iya..., Baskara bilang nama preman itu Yasah. Dia dan teman-temannya habis mukulin Baskara. Baskara nggak mau ditolongin kalau bukan lo."

"Ah, sial." Bintang menyugar rambutnya tak tenang.

Yasah itu paling temperamental dan akan melakukan apa pun demi teman-temannya. Satu-satunya dalang di balik semua ini sudah pasti Julie. Terkadang Julie bertindak gegabah dan dia malah memanggil Yasah. Padahal dia sudah mengatakan untuk tidak berursan dengan Baskara.

Bintang menghubungi Yasah sambil berdecak dan meringis berkali-kali karena gelisah. "Halo? Lo ngapain sih malah berurusan sama orang luar, hah?" tanya Bintang langsung tanpa pembukaan.

"Ya, emang gue harus gimana? Harus diem lo digituin?"

"Ck, bukannya gimana-gimana. Gue udah larang Julie itu berarti emang nggak harusnya lo ngelakuin hal yang justru ngerugiin lo. Gue udah bilang ke Julie kalau anak-anak nggak perlu berurusan sama orang itu karena kalian juga yang bahaya kalau berurusan sama dia. Yas, gue ngerti lo mau bantuin gue tapi... ck." Bintang tak bisa lagi tenang. "Gue bakalan hubungi lo lagi."

"Lo mau ke mana?"

"Mau nenangin diri." Lalu Bintang mengakhiri panggilan itu. Dia tak mungkin mengatakan akan bertemu Baskara karena jika dia mengatakan itu, kemungkinan terbesarnya Yasah yang akan mendatangi Baskara lebih dulu dan membawanya pergi entah ke mana.

Dipandanginya Yoga yang menunggu dengan setia sejak tadi.

"Baskara masih di sana. Dia nungguin lo. Mau lo yang tanggung jawab." Yoga memperingatkan.

Bintang mengusap wajahnya yang lelah. Ini bukan hari paling baik, tetapi justru paling buruk. "Arahin gue ke tempatnya sekarang."

Yoga berdeham. "Baskara cuma pengin lo yang datang. Nggak boleh ada orang lain sekalipun itu gue."

Matahari Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang