PART 49

4.1K 762 68
                                    


info:☝️ (berlaku selama keterangan ini masih ada)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

info:☝️ (berlaku selama keterangan ini masih ada)

Cerita Perjalanan Waktu yang dibukukan hanyalah Can I Meet You Again? yang bisa kalian dapatkan hanya di toko shopee: rxdflowerbooks (sekarang diskon 30%, jangan lupa pakai voucher gratis ongkir apalagi untuk yang daerahnya jauhh, ada di atas tulisan checkout)

selamat membaca <3

__⏳__

PART 49

Pada akhirnya, Dan dibawa pulang ke apartemen karena tidak ada yang datang mencari Dan setelah mengumumkannya di interkom. Baskara sudah menyiapkan rencananya sejak awal bahwa dia kehilangan jejak kakak sepupunya sementara kakak sepupunya tidak menggunakan ponsel. Bintang dan Baskara berhasil membawa Dan pergi tanpa dicurigai oleh orang-orang di sana.

Sudah dua puluh empat jam berlalu dan Baskara ingin melakukan rencana selanjutnya, yaitu membawa Dan ke kantor polisi. Namun, setelah berkata kepada Dan bahwa dia akan dibawa ke kantor polisi, Dan langsung menangis kencang. Kamar Bintang berisik karena diisi oleh tangis Dan sementara Bintang memeluk anak itu untuk menenangkannya.

"NGGAK MAU KE POLISI! HUWEEE!" Dan merentangkan tangan, lalu memeluk Bintang sambil menangis tersedu-sedu.

Baskara yang berdiri di dekat pintu hanya bisa menonton dalam diam. Cowok itu lalu mengacak-acak rambut belakangnya karena frustrasi. Baru kali ini menghadapi anak kecil yang menangis.

"Mama kan bilang kalau Dan menjelajah waktu, nanti Dan bisa main bareng Mama," kata Dan dengan suaranya yang lirih. Dia lalu menyembunyikan wajahnya di dada Bintang sambil menggeleng. "Nggak mau. Dan nggak mau ke mana-mana. Dan cuma mau di sini bareng Mama."

Baskara memandang Dan dengan tatapan sewot. "Emang Bintang itu Mama kamu?"

"Aku nggak mau ngomong sama siapa-siapa selain Mama," kata Dan sambil mendongakkan wajah ke arah Bintang. Bintang lalu mengusap wajah Dan yang basah.

Baskara merasa Dan menyindirnya. "Kalau kamu panggil Bintang Mama, panggil aku Papa juga."

"Nggak mau," bisik Dan sambil menyembunyikan kembali wajahnya di leher Bintang.

"Kamu bakalan dibawa ke kantor polisi biar di penjara," kata Baskara, membuat tangis Dan kembali pecah.

Bintang menatapnya dengan tatapan penuh peringatan, tetapi cewek itu tak mengatakan apa-apa dan sibuk menenangkan Dan.

Baskara melihat Dan yang sudah agak tenang. Baskara kemudian bertekad untuk menjinakkan Dan agar menurut padanya. "Lihat aja," gumam Baskara.

"Kenapa?" tanya Bintang pelan.

"Dia kenapa nempel terus sama lo?"

"Mana aku tahu?" Bintang menghela napas pelan. "Mungkin karena aku ngerasa dia kabur dari rumah, terus aku jadi pengin jadi penopang buat Dan."

Matahari Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang