PART 33

4.5K 747 21
                                    


PART 33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 33

Baskara membolos di tengah berlangsungnya mata pelajaran kedua, membuat Bintang khawatir dan mengecek pesan masuk apakah ada pesan dari Baskara yang mengajaknya untuk bertemu di ruang khusus atau tidak. Jika tak ada, maka itu artinya mereka akan langsung makan di kantin agar Baskara bisa memegang tangannya kapan saja.

Bintang tidak menemukan pesan dari Baskara, tetapi ada pesan dari Julie. Akhirnya sahabatnya itu membalas pesannya. Bintang masih merasa janggal dengan apa yang terjadi kemarin. Pesan yang dia kirim sore kemarin baru dibalas oleh Julie pagi ini, ketika Bintang dalam proses belajar di kelas.

Ketika Bintang membuka pesan dari Julie, tak hanya ada pesan teks melainkan ada beberapa foto yang masih samar karena belum dia unduh.

Julie: Gue kayak gini karena orang aneh yang tiba-tiba datengin gue. Gue tahu dia orang suruhannya Baskara

Bintang mengernyit setelah membaca pesan teks dari Julie. Perasaan Bintang mulai tidak enak hanya dengan melihat foto-foto samar itu. Ketika semua foto yang totalnya lima itu terunduh, tubuh Bintang lemas melihat Julie terluka dalam foto-foto itu.

Kelima foto memperlihatkan lokasi luka Julie yang berbeda-beda. Sebelah matanya membengkak dan biru. Sebelahnya lagi menjadi sipit. Bibirnya robek. Memar di lengan dan juga kakinya. Bintang segera menghubungi Julie untuk meminta penjelasan secara rinci, tetapi nomor itu tak bisa dia hubungi bagaimana pun caranya. Pesan yang dia kirim tak masuk. Berapa kali pun dia menghubunginya, tetapi tak berhasil sama sekali.

Bintang: ayo ketemu di ruangan biasa.

Bintang: sekarang.

Bintang berdiri dari kursinya dan tak bisa berpikir dengan jernih. Dia melangkah keluar kelas, tak sengaja menyambar bahu seorang siswi kelas lain, meminta maaf sebentar tetapi dengan wajah yang sedih bercampur amarah. Dia melanjutkan langkah dan tak mengindahkan Mae dan keempat temannya yang menghalangi jalan.

Mae menarik Acha yang sedang ingin mengisengi Bintang. "Jangan ganggu. Kayaknya ... dia lagi nggak pengin diganggu siapa-siapa."

***

Baskara tiba lebih dulu di ruangan itu. Ketika Bintang membuka pintu dan menutupnya rapat-rapat, dia sudah melihat Baskara sedang bersandar di dinding sambil memandang isi pesan Bintang.

Bintang memegang kepalanya yang tegang, lalu memandang Baskara yang memasang wajah biasa seolah sedang tak terjadi apa-apa. Bintang menarik napas panjang, lalu mengembuskannya dengan kasar. Dia melangkah dan berhenti di hadapan Baskara sambil mengigit bibirnya. Matanya berapi-api sekarang, tetapi dia meredam luapan kekesalannya akibat pesan teks dari Julie karena tak yakin Baskara melakukan hal sesampah itu.

"Gue pengin nemuin lo cuma pengin tahu soal kebenaran. Gue nggak mau gegabah walaupun Julie sahabat gue, tapi ... lo juga...." Lidah Bintang terasa kaku untuk melanjutkan perkataannya.

Matahari Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang