PART 36

4.2K 765 168
                                    

36

Suasana di salah satu unit apartemen berisik sejak beberapa jam lalu, tetapi keributan yang dilakukan kelima cowok itu tak mengganggu tetangga unit lainnya karena suara mereka yang teredam.

Pesta minuman keras. Beberapa botol kosong berserakan di meja hingga lantai. Ada botol yang menggelinding dan isinya berhamburan di sepanjang botol itu bergerak.

Hakim dan Elvis tertidur di lantai. Ujung kaki Elvis berada di samping wajah Hakim yang tertidur. Begitu pun sebaliknya, ujung kaki Hakim berada di samping wajah Elvis.

Seorang cowok bernama Adam sedang mendobrak pintu berkali-kali, lalu dia merosot dan terduduk di lantai dengan punggung yang menyandar di pintu.

"BUKA WOI OYEEYE HUARI!" Adam meneguk botol minumannya, lalu mengusap bibirnya dengan lengan baju. "HARI! HARI RAYA! PINTUNYA BUKA DONG! NGGAK MAU NAMBAH?"

"Udah dia lagi tidur jangan diganggu." Grayson paling tenang duduk di sofa dan menahan diri untuk menenggak isi dari gelas kecil di atas meja.

"Ahahaha mana dia? Si Sialan bawa cewek? Si siapa? Aduh!" Aska memegang perutnya sambil memegang lengan sofa.

"Ah? Oh? Ah? Yang kenalan di klub? Masih di kamar lagi asyik berdua kaliii," balas Adam di tengah-tengah sisa kesadarannya. Dia mengangkat botol kecil kosong. "SATU BOTOL LAGI!"

Aska membuka mulutnya. "HOEEEK."

"JIJIK!" teriak Grayson yang terkena muntahan Aska di lengannya.

"HARI BAKALAN MARAH! BERSIHIN BERSIHIN!!!" teriak Adam.

"HOEEEK!"

Adam berdiri kembali sambil menggedor-gedor pintu. "HARIII! ASKA MUNTAH! CEPAT BUKA PINTUNYA! MARAHIN DIA MARAHIN!"

BRAK

BRAK

BRAK

Cowok itu berulang kali menurunkan kenop pintu, tapi tak berhasil terbuka. Dia berjalan linglung dan menjatuhkan diri di antara Hakim dan Elvis. Sontak kedua cowok itu bangun dengan mata terbelalak, tetapi kembali memperbaiki posisi tidur mereka.

Para cowok yang tak lain adalah mahasiswa semester 5 itu kembali saling rusuh. Beberapa yang belum tidur, membangunkan yang sudah tidur dan mengatakan hal-hal yang tak masuk akal kecuali Grayson yang lebih tenang meski kadang mengatakan hal-hal random seperti dia mengatakan Elvis telah berubah menjadi orangutan.

Di balik dinding dan pintu yang menjadi tempat kerusuhan kelima cowok itu, terdapat sebuah kamar pemilik unit apartemen.

Bintang masih sedang berpikir dan mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Dia sama sekali tak bisa bergerak karena takut cowok di depannya itu tiba-tiba terbangun dan Bintang tak bisa kabur dengan mudah karena belum memiliki rencana matang.

Apa dia terbentur sesuatu dan sebagian ingatannya hilang? Sebagian ingatannya sudah kembali setelah dia berusaha untuk tenang. Lalu kenapa dia di sini? Dia tak mengingat bagaimana dia bisa berada di kamar yang luas ini sekarang.

Bersama cowok asing pula.

Dua kemungkinan. Pertama, dia khilaf menyelinap ke rumah orang untuk mencuri. Kedua, dia diculik oleh cowok di sampingnya ini dengan cara kepalanya dipukul.

"HARI BUKA PINTUNYA! ASKA MUNTAH MUNTAH MUNTAH!"

Bintang melirik pintu yang terus digedor-gedor dari luar, tetapi cowok di sampingnya itu tak terbangun sama sekali saking nyenyaknya. Ini kesempatan bagi Bintang untuk bangun. Meskipun cowok itu tak bangun setelah mendengar suara yang keras, tetapi bisa saja dia terbangun karena merasakan pergerakan sekecil apa pun. Jadi, Bintang harus tetap hati-hati untuk bangun.

Bintang mematung saat merasakan sesuatu yang mengganjal di dadanya.

Buah dadanya seharusnya tak sebesar ini....

Tanpa sadar Bintang memegang dadanya hingga menimbulkan gerakan yang tak bisa dibilang kecil. Saking terkejutnya, Bintang terduduk dan memegang bagian tubuhnya itu dengan shock.

Si pemilik kamar membuka mata dengan perlahan dan melihat seorang cewek asing di tempat tidur yang sama dengannya ... sedang meraba-raba diri sendiri.

***


thanks for reading!

love,

sirhayani

Matahari Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang