27 - Sampah

4.5K 245 7
                                    

Deretan kursi dilengkapi meja tampak rapi di ruangan berkapasitas dua ratus orang. Para wartawan yang diizinkan masuk mulai mengisi kekosongan tempat duduk. Para pemburu berita itu tak datang dengan tangan kosong. Laptop untuk mengetik dan kamera untuk memotret serta meliput sedia di sisi.

Agha Nadindra Marlon—sang pewaris seluruh bisnis di bawah M Group serta putra dari mendiang salah satu aktris papan atas Indonesia—dia naik ke panggung kecil depan para wartawan.

Agha Nadindra Marlon—sang pewaris seluruh bisnis di bawah M Group serta putra dari mendiang salah satu aktris papan atas Indonesia—dia naik ke panggung kecil depan para wartawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, cowok berbalut tuxedo hitam itu muncul di depan media yang akhir-akhir ini amat kepo pada kehidupannya. Benar, Agha tampil dalam konferensi pers. Dia tidak sendirian, ada Liam serta empat pengawal berkodenya yang menemaninya.

Melihat kedatangan Agha, para wartawan mulai siap-siap untuk meliput, mengetik, dan memotret objek utama mereka dalam kesempatan itu.

Agha pun mulai membuka suara di depan beberapa pengeras suara. "Selamat siang semuanya. Saya Agha Nadindra Marlon, putra tunggal aktris Zora. Saya hadir di sini untuk menjawab berbagai pertanyaan yang berkenaan dengan saya serta keluarga saya akhir-akhir ini. Benar, beberapa minggu setelah kepergian Papa dan Mama, saya menjalani perawatan di sebuah rumah sakit jiwa. Jujur saja, tidak mudah untuk melewati ini semua. Saya mengalami keterpurukan parah dan trauma. Syukurnya sekarang saya telah keluar dari rumah sakit jiwa dan memiliki orang-orang yang membuat saya bertahan sampai sejauh ini. I think that's all from me. Thanks a lot for your great attention."

Seorang wartawan wanita yang sedari tadi mengetik di laptopnya pun mengangkat tangannya untuk bertanya. "Mas Agha, sebagai pewaris M Group, apakah Anda mampu mengambil alih bisnis besar mendiang Ayah Anda? Bukankah itu terlalu berat untuk remaja seusia Anda? Ditambah Anda masih dalam proses pendidikan."

Tak mengulur waktu, Agha langsung menjawab. "Good question. Kalau dibilang mampu, ya, saya mampu. Saya sering memantau progress bisnis bersama Papa. Tapi, karena saya ingin fokus pada pendidikan, jadi kakek saya akan menjadi pimpinan M Group untuk sementara dan saya menjadi wakilnya. However, saya memiliki Liam di sebelah saya, dia asisten yang mulai hari ini merangkap sebagai sekretaris saya. Setelah masa pendidikan selesai, saya akan mengambil alih sebagai pimpinan tertinggi di M Group."

Seorang wartawan laki-laki ikut mengajukan tanya. "Melihat popularitas mendiang Zora, apakah Mas Agha berniat mengikuti jejaknya di dunia entertainment?"

Dengan tenang Agha menjawab, "Untuk saat ini tidak. Ada banyak tawaran menjadi brand ambassador, model, serta beradu akting. Namun, saya belum bisa menerimanya. Mungkin di masa depan saya bisa berubah pikiran."

"Perihal foto Anda bersama seorang gadis, apakah itu pacar Anda? Anda punya pacar, kan?" Ini adalah pertanyaan terakhir yang akan Agha jawab.

Sebelum menjawab, Agha tersenyum sarkastis. "Bukankah sulit dipercaya kalau orang setampan dan sekaya saya jomblo? Right, that girl is my girlfriend. Untuk saat ini saya tidak akan mem-publish siapa dia, dan tolong jangan ganggu privasi kami. Gadis cantik saya bukan konsumsi publik dan terserah saya kalau sewaktu-waktu muncul ke publik bersamanya."

VIP BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang