62 - Party

2K 127 27
                                    

*Mahasiswa Kedokteran Vibes*

*Mahasiswa Kedokteran Vibes*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Savero Tercinta ❤️

***

Jam menunjukkan pukul 01.45 dini hari. Savero terbangun dari tidurnya yang hanya berkisar dua jam setengah. Tenggorokannya terasa kering. Biasanya Savero menaruh tumbler minuman yang bisa menampung air minum sekitar dua liter di atas nakas. Tapi, malam ini tidak ada di sana.

Savero mengucek matanya agar pandangannya segera jernih. Sekitar lima belas detik Savero terdiam sambil menatap langit-langit kamar. Sesudah nyawanya benar-benar terkumpul, Savero bergegas ke dapur. Savero harus berjalan melewati ruang kerja Dokter Pramad terlebih dahulu sebelum ke dapur.

Sebab pintu ruang kerja Dokter Pramad sedikit terbuka, atensi Savero tertarik dan menggerakkan hatinya untuk melangkah masuk ke sana. Ditambah lampu masih menyala terang di dalam.

"Papa belum tidur?" gumam Savero sebelum tangannya mendorong pintu hingga terbuka lebih besar.

Didapatinya Pramad tertidur sambil terduduk di kursi kerjanya. Wajah Pramad berada di atas kedua lengan yang terlipat atas meja.

 Wajah Pramad berada di atas kedua lengan yang terlipat atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Savero melirik ke iMac papanya yang masih menyala. Pramad memang sedang sibuk-sibuknya  merancang projek besar. Acap kali Savero khawatir pada Pramad yang kurang istirahat. Tak jarang Savero meminta Pramad untuk membagi pekerjaan yang memungkinkan bisa dikerjakan olehnya. Bagaimanapun, hanya Pramad satu-satunya keluarga yang Savero punya. Pramad adalah orang yang paling berharga bagi Savero.

Savero menyimpan semua file yang tengah dikerjakan oleh Pramad sebelum mematikan iMac.

Pramad tampak kedinginan. Savero pun bergegas ke kamar Pramad untuk mengambil selimut. Sesudah itu, Savero menutupi tubuh Pramad yang sedikit berisi itu dengan selimut tebal. 

"Sleep tight, Dad," desisnya sembari tersenyum hangat.

Tak berlama-lama di sana, Savero kembali menuju ke tempat tujuan awalnya. Dia menuangkan segelas air putih ke dalam gelas bening. Tenggorokannya jadi lebih nyaman.

VIP BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang