54 - Looking for Happiness

2.1K 136 20
                                    

Kurang lebih setengah tahun lagi seluruh siswa-siswi kelas dua belas akan mengakhiri masa-masa sekolah mereka. Setelahnya akan berfokus pada keinginan masing-masing. Bisa jadi langsung bekerja, menikah, kuliah, dan lainnya.

Sekitar seminggu lagi ujian semester ganjil akan dilaksanakan. Hari ini, Reatha, Agha, Sekar, dan Rezvan ada jadwal bimbel dengan Mr. Kaisar. Setelah bimbel mereka berniat untuk pergi main-main sebelum nantinya akan fokus belajar. Karena nanti malam mereka akan nonton film di bioskop rumah Agha, maka kini mereka membeli banyak cemilan di supermarket. Mereka patungan untuk membelinya. Awalnya Agha menawarkan diri untuk membayar semuanya, namun teman-temannya tetap mau patungan. Mereka tak enak sebab selama ini Agha amat sering mentraktir mereka. Lagian, mereka bukan orang-orang matre.

Rencananya malam Jum’at mereka mau nonton film horror. Tapi, karena beberapa hal akhirnya mereka jadinya nonton malam ini, malam Minggu. Mereka duduk di kursi tengah. Dengan posisi Reatha dan Sekar berada di tengah-tengah antara Agha dan Rezvan.

Selama menonton Agha sok-sokan takut sama setan di film

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama menonton Agha sok-sokan takut sama setan di film. Aslinya mah
dia tak takut. Kan yang ada di film semuanya settingan. Sementara Reatha yang merupakan cewek strong menjadi korban kala Agha mencari-cari kesempatan untuk memeluknya.

‘’Atha, takut,’’ kata Agha sok imut sambil menutup matanya dengan telapak tangan kanannya. Sementara tangan kirinya menggenggam tangan Reatha.

‘’Dih, Agha pura-pura takut. Nyari kesempatan dalam kesempitan,’’ bisik Rezvan pada Sekar.

‘’Gue denger cuy!’’ serang Agha pada Rezvan. ‘’Sok jaim lo sama cewek lo. Kalo gak ada orang pasti aneh-aneh kalian berdua, haha.’’

‘’Gak tuh, sok tau,’’ balas Sekar sembari mengunyah popcorn-nya. Meski berdebat, tatapan mata mereka tetap tertuju ke layar besar depan sana.

Reatha paling fokus menonton. Dia juga yang paling tenang. ‘’Udah debatnya. Lagi klimaks nih. Bentar lagi end.’’

‘’Oke.’’ Ketiga orang yang berdebat kecil tadi menyahut serempak. Akhirnya mereka tak berbicara lagi sampai filmnya habis.

Di antara keempat anak manusia itu, Agha yang paling tak bisa fokus. Di saat yang lain sibuk pada tontonan, maka Agha satu-satunya yang sibuk menatap Reatha sambil senyum-senyum sendiri.

‘’Mau di tempat gelap, mau di tempat terang, cantiknya Atha gak pernah pudar. Hatinya juga gak kalah cantik. Beruntung banget gue punya cewek kayak gini,’’ batin Agha mengagumi cewek tersayangnya. ‘’Pengen langsung gue nikahin.’’

Begitu film yang ditonton selesai, layar besar itu langsung dimatikan. Ruangan bioskop yang gelap kembali terang. Rezvan dan Sekar pulang terlebih dahulu. Sehingga tinggallah Reatha dan Agha berdua di sana.

VIP BAD BOY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang