45

684 142 21
                                    

H-7 ulang tahun dari Srikandhi Raihana Sanjaya.

Tak terasa putri tunggal dari Jevandra dan Aurora kini sudah hampir berusia satu tahun. Hana tumbuh menjadi gadis cilik nan cantik dengan wajah yang mirip seperti Ibunya namun memiliki fisik tinggi besar seperti Ayahnya.

Di usianya yang sekarang memasuki 11 bulan lebih 3 minggu, Hana sudah memiliki tinggi badan yang mencapai 76 sentimeter dengan berat badannya 9,6 kilogram, sedikit lebih besar dari anak seusianya yang lain.

Sepertinya memang Hana diciptakan untuk 'lebih' dari pada anak seusianya.

Selain fisiknya Hana juga memiliki kelebihan yang lain yakni dirinya sangat suka bernyanyi seperti Jevandra dan juga suka menggambar seperti Aurora.

Setiap pagi Aurora selalu memutar lagu anak-anak melalui televisi dan Hana akan mengikuti meskipun malah terdengar seperti bahasa alien karena semua kata yang dikeluarkan tentu masih asal-asalan. Kemudian Hana juga sering meminta alat tulis yang kemudian digunakan untuk menggambar benang kusut di sembarang tempat, contohnya tembok rumah.

Beruntung Jevandra tidak pernah marah, malah pria itu membiarkan Hana berekspresi sesuka hatinya.

"Balonku ada li..."

Aurora mulai bernyanyi mengikuti video yang sedang terputar di layar televisi dengan menggantungkan kata terakhir agar disambung oleh Hana.

"Imaaa." Hana mulai menyambung.

"Rupa-rupa warna..."

"Nyaaa."

"Hijau kuning kela..."

"Buuuu."

"Merah muda dan bi..."

"Uuuuuu."

"Meletus balon hijau..."

"Dor!"

Jevandra datang dan langsung menyambung dengan menirukan suara balon yang meletus, jelas saja Hana langsung tertawa mendengar itu.

"Aduh aduh ketawanya kaya lagi nonton acara komedi." Ujar Aurora karena Hana benar-benar tertawa lepas.

Hana itu bayi receh, apapun akan ditertawakan sampai Aurora sendiri merasa keheranan.

"Seneng adek nyanyi sama Ibu?" Tanya Jevandra.

Hana langsung mengangguk semangat sambil menunjuk televisi yang masih terus memutarkan lagu balonku.

"Suka?"

Hana kembali mengangguk.

"Mau jadi penyanyi ya adek?" Tebak Jevandra sembari mengelus rambut keriting Hana yang diturunkan dari Aurora.

Hana tak menjawab namun langsung berdiri dan mengarahkan langkah kecilnya menuju box mainan dan mengambil mic andalannya.

Jevandra dan Aurora kompak tersenyum melihat anak semata wayangnya yang terlihat begitu bahagia. Hana tanpa malu bergerak ke sana ke mari mengikuti irama lagu, sesekali ia akan mengikuti liriknya meskipun bahasanya kacau balau.

"Beberapa hari lagi Hana ulang tahun." Ujar Aurora di tengah keramaian nyanyian sang anak.

Jevandra yang sedang duduk di samping langsung menoleh ke arah Aurora.

"Terus?"

Aurora pun akhirnya ikut menoleh dan langsung bertatapan mata dengan suaminya.

"Aku ada rencana buat rayain ulang tahun pertamanya." Ujar Aurora.

Jevandra membuang napas kasar.

"Kamu tau kan Hana itu lahir seminggu sebelum Papa meninggal?" Ujar Jevandra.

True Eternity -JJH-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang