12

722 148 16
                                    

Sudah 5 hari terlewati sejak kejadian dimana Jevandra meminta Aurora untuk melukis di dalam ruangannya, ternyata tak hanya diminta untuk melukis namun Jevandra juga meminta Aurora untuk mendengarkan sepenggal kisah dari sudut pandangnya agar gadis 30 tahun itu bisa mendengarkan keseluruhan cerita dari dua sisi yang berbeda.

Entah sudah berapa kali Aurora selalu dikejutkan dengan fakta-fakta baru yang ia dengarkan, semenjak mengenal sosok Jevandra rasanya tiap hari Aurora selalu diberi kejutan entah mengenai kisah hidup Jevandra, permasalahan hidupnya, bahkan sampai harta-harta milik Keluarga Sanjaya yang sukses membuat Aurora terdiam kaget.

"Padahal bukan masalahku, bukan aku yang jadi korban, tapi kenapa jadi kepikiran sih?" Gumam Aurora.

"Ck, jadi orang yang overthinker itu gak enak, apa-apa dipikirin sampai gak bisa tidur." Ujarnya.

Sekarang sudah pukul 18.20 malam, Aurora sendiri sudah berada di dalam apartemen miliknya dengan keadaan santai. Pakaian rumahan berupa kaos dan celana panjang kini menjadi outfit paling nyaman, tak lupa rambut panjangnya juga sudah dicepol tinggi agar tak mengganggu pergerakannya.

Gadis itu kembali berada di ruangan yang ia khususkan untuk melukis. Jika orang lain menikmati malam minggu dengan pergi bersama keluarga atau pasangan, Aurora memilih untuk menyendiri bersama dirinya sendiri dan berbagai lukisan hasil karya tangannya. Ia sudah bosan menonton drama, sudah bosan memainkan peralatan make up-nya, bahkan ia sudah bosan rebahan.

Jadi yang dilakukan Aurora saat ini adalah melukis.

Bukan melukis untuk keperluan pameran namun sedang melukis kotak akrilik yang akan dijadikan wadah album limited dari girl group baru Sky Maestro.

Aurora diberi izin oleh Jevandra untuk membawa pulang kotak akrilik itu agar bisa segera diselesaikan mengingat Aurora bersama rekan senimannya akan melakukan pameran dalam waktu dekat, takutnya Aurora sudah sibuk dengan pameran namun pekerjaanya untuk melukis kotak akrilik jadi terbengkalai.

Minggu kemarin ia menyelesaikan 5 kotak dan saat di ruangan Jevandra berhasil menyelesaikan 1 kotak, kemudian 4 hari terakhir ia bisa menggambar 5 kotak lagi, jadi total yang sudah ia lukis ada 11 kotak akrilik. Sekarang sebuah kotak yang tengah dipengan Aurora akan menjadi kotak yang ker 12, masih ada sisa 4 lagi.

"Setiap lihat Jevandra serasa lihat Jeano meskipun gak sama persis wajahnya. Jadi ikutan sakit hati tiap ingat ceritanya Jeano apalagi kemarin tiba-tiba Jevandra mulai cerita dari sudut pandangnya dia." Ujar Rora sembari mulai menyapu kotak akrilik dengan warna hijau menggunakan kuas.

"Kalo dipikir-pikir apa yang dilakukan Jevandra memang kesalahan besar, dosanya gak hanya ke satu orang aja tapi banyak banget, malah dia mungkin bisa dibilang durhaka sama orang tua."

"Tapi sebagai pendosa kelas kakap kehidupan Jevandra sekarang ini bisa dikatakan enak gak sih? Dia masih berjaya jadi direktur utama, masih bergelimang harta, masih bahagia, keluarganya juga masih lengkap, dan lebih aneh lagi dia malah makin sukses semenjak cerai dari Alecya, agak aneh tapi nyata." Ujar Aurora.

"Tapi juga kalau kaya gitu pasti akhirnya mengerikan. Dia dibuat seneng seneng dulu sama Allah, dibuat hidupnya semakin makmur, baru suatu hari nanti semuanya diruntuhkan sama Allah seakan-akan dia kiamat sendiri dan diakhir dia hidup menderita."

"Eh astaghfirullahaladzim, gak bermaksud mendoakan tapi kalau di drama-drama biasanya gitu." Katanya dan dengan cepat menepuk bibirnya sendiri yang sudah asal berbicara.

"Apapun yang akan terjadi sebagai pembalasan dari Allah semoga diterima sama Jevandra sendiri. Karma itu gak selalu kena si pelaku secara langsung tapi kena ke orang-orang terdekat, padahal yang salah Jevandra tapi yang kena malah anggota keluarga lainnya, bisa jadi orang tua, kakak, adik, pasangan, bahkan anak juga bisa menanggun karma orang tuanya."

True Eternity -JJH-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang