17

702 136 18
                                    

Pagi menjelang siang dimana hari ini Aurora terlihat baru saja turun dari ojek online mobil yang berhenti tak jauh dari gerbang masuk Sky Maestro.

Sebetulnya mobil Aurora sudah selesai diperbaiki, namun karena sejak dini hari tadi merasa sedikit tak enak badan maka ia memutuskan untuk menggunakan ojek online lagi, takut-takut malah terjadi sesuai yang tak diinginkan jika dirinya memaksa berkendara seorang diri.

Biasanya Aurora akan datang ke kantor dengan hanya membawa sebuah tas jinjing khas wanita kantoran, namun kali ini tak hanya tas saja yang ia bawa melainkan ada sebuah paper bag hitam yang turut ia jinjing bersamaan dengan tas kerjanya.

Paper bag itu berisi dress yang kemarin Aurora pinjam karena kehujanan. Sesampainya di apartemen segera dress itu ia cuci kemudian dikeringkan semalaman dan paginya langsung ia setrika agar terlihat rapi seperti semula. Aurora tidak suka meminjam barang dari orang lain dalam jangka waktu yang lama, jadi sebisa mungkin akan segera ia kembalikan.

Dengan santai Aurora memasuki lantai dasar gedung yang terlihat cukup sepi karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10.00, tidak ada karyawan yang berani datang sesiang ini jika bukan Aurora. Segera saja gadis itu naik menuju lantai paling atas dan beruntungnya Seana sudah kembali bekerja, terlihat dari meja sekretaris yang sedikit berantakan.

"Pagi menjelang siang Bu Seana!" Sapa Aurora.

"Halo Rora." Balas Seana dengan sedikit memperlihatkan wajahnya.

"Langsung masuk ya, orangnya di dalam." Imbuh wanita itu.

Aurora pun langsung berbelok untuk mengetuk pintu serta mengucapkan salam sebelum memasuki ruangan.

"Permisi."

"Masuk."

Langkah kakinya dibawa masuk dan terlihat Jevandra sedang sibuk menulis sesuatu di atas kertas HVS.

"Siang Pak Jevandra." Sapanya.

"Siang."

"Saya mau mengembalikkan baju yang kemarin." Ujar si gadis sambil meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja kerja Jevandra.

"Gak perlu dikembalikan juga gak masalah. Itu betul-betul masih baru, belum pernah dipakai." Balas Jevandra.

"Saya merasa tidak memiliki hak sebelum Ibu Alecya sendiri yang menyerahkannya, jadi saya tetap ingin mengembalikannya."

Jevandra kemudian menghentikan sejenak pekerjaannya kemudian menunjuk meja buffet yang tak jauh dari meja kerja, "Taruh situ."

"Baik."

Aurora segera berjalan menuju ke arah meja yang dimaksud tanpa menyadari jika Jevandra telah mengabaikan tugasnya untuk memperhatikan si gadis yang menurutnya terlihat sedikit berbeda, terutama suaranya.

"Kamu sehat Aurora?" Tanyanya.

"Ya?" Buru-buru Aurora menoleh setelah meletakkan paper bag-nya.

"Kamu, hari ini sehat?" Jevandra mengulangi pertanyaanya.

"Sehat, kenapa ya Pak?"

Jevandra tak menjawab namun tangannya dengan cekatan membuka laci dan mengeluarkan sebuah kardus ramping namun panjang.

"Pakai." Titahnya sembari menyerahkan benda itu di depan Aurora.

"Saya baik-baik saja Pak." Tolak Aurora dan hendak mengembalikan alat itu.

"Wajahmu merah." Bantah Jevan.

"Saya memang habis jalan dari depan gerbang." Aurora memberi alasan.

"Gak bawa mobil lagi?"

True Eternity -JJH-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang