40

719 167 14
                                    

Langit kelabu disertai rintik gerimis terlihat tak kunjung usai membasahi bumi sejak kemarin malam. Suara menggelegar yang dihasilkan oleh guntur dipadukan dengan kilatan petir tanpa malu terus memperlihatkan eksistensinya.

Pagi hari ini pukul 9.00 WIB bertempat di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, terlihat seluruh anggota keluarga besar Sanjaya tengah berada di bawah tenda yang telah terpasang tepat di sisi kanan dan kiri dari liang tanah yang terbuka lebar.

Semuanya hadir tanpa terkecuali, termasuk Jeano yang turun dari pesawat langsung menuju tempat peristilahan terakhir Kakeknya.

Agung Sanjaya adalah anak pertama dari empat bersaudara, beliau dikenal sebagai sosok yang ramah, mudah bergaul dengan orang lain, tidak pernah ragu menolong banyak orang, humoris serta pandai membuat guyonan. Dan yang terpenting beliau adalah sosok bertanggung jawab terhadap keluarganya.

Dulu Keluarga Sanjaya hanyalah keluarga biasa yang perekonomiannya berada di kelas menengah kebawah. Agung sebagai anak pertama tentu merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk bisa membantu orang tuanya sekaligus menyekolahkan ketiga adiknya.

Sejak lulus SMA Agung langsung melamar pekerjaan kesana kemari, mengikuti banyak teman-temannya yang juga akan melamar pekerjaan, beliau tidak pernah pilih-pilih, bahkan pernah menjadi cleaning service dan pegawai SPBU.

Pelan-pelan beliau mengumpulkan uang hingga akhirnya bisa digunakan untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri dan mampu melanjutkan pendidikan sambil bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri dari awal hingga selesai.

Jatuh bangun dirasakan Agung sendirian, tangan jadi kaki, kaki jadi tangan, keringat darah yang bercucuran, semuanya dilakukan untuk memperbaiki perekonomian keluarganya.

Sampai pada suatu hari Agung bertemu dengan Ayuna, cinta pada pandangan pertama, terdengar klise namun begitu lah awal mula kisah mereka berdua. Dengan bermodalkan nekat, restu dan uang seadanya, Agung pun berani mengajak Ayuna untuk menikah.

Ajaibnya setelah menikah perlahan namun pasti keadaan perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Satu per satu adik dari Agung dimasukkan ke perguruan tinggi, kemudian beliau secara tiba-tiba mendapatkan promosi di tempat kerjanya, dan yang membahagiakan adalah saat itu Ayuna tengah mengandung anak pertamanya yakni Crystal Octavia Sanjaya.

Perjuangan Agung di masa muda memang benar-benar luar biasa, sampai di kemudian hari saat ketiga adiknya sudah menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan, lagi-lagi dengan bermodalkan nekat gelar S1 Arsitektur miliknya dan ditambah dengan bantuan dari para adik, Agung pun mendirikan Sanjaya Group, perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur.

Bermula dari perusahaan kecil hingga dari tahun ke tahun mulai menunjukkan perkembangan yang bisa dikatakan melesat tinggi dan menjadikan Sanjaya Group sebagai salah satu dari jajaran perusahaan arsitektur terbaik dunia.

Setelah perjuangan panjang akhirnya Agung bisa mendapatkan masa kejayaannya pada usia 37 tahun. Beliau saat itu sudah memiliki nama yang bersinar di kancah nasional dan internasional, memiliki istri yang cantik seperti Ayu, memiliki tiga orang anak dan semua adik-adiknya juga sukses.

Semua keluarga Sanjaya tahu bagaimana perjuangan seorang Agung Sanjaya, bahkan sekarang hampir semua anggota keluarga bekerja di Sanjaya Group. Bisa dibilang perusahaan milik Agung lah yang menjadi pilar kokoh bagi semua anggota keluarga.

Maka dari itu tak ada satu pun dari mereka yang merasa senang dengan kepergian Agung, tidak ada yang membicarakan warisan, tidak ada yang membicarakan ahli waris, tidak ada yang membicarakan surat wasiat, semuanya berduka, semuanya bersedih.

Bahkan ketiga adik dari Agung sudah terlihat lemas di samping liang kubur yang masih terbuka, pandangannya kosong dengan air mata yang terus menetes tanpa henti. Mereka kehilangan sosok kakak, sosok panutan hidup.

True Eternity -JJH-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang