Bab 23

1.1K 128 19
                                    



Happy reading

Seharian full andin tidak melakukan aktivitas apa-apa, entah kenapa akhir-akhir ini ia mudah lelah,dan pusing.
Karna merasa tidak enak badan andin pun memilih hanya berbaring di ranjang hingga rey pulang kerja pun
Andin masih betah tidur.

Rey yang baru saja sampai rumah ia langsung menuju kamar, Sesampai nya dikamar rey melihat andin yang sedang berbaring di ranjang,rey langsung menghampiri andin dan membelai rambut andin dengan lembut. "sayang kamu sakit" tny rey

"sedikit gak enak badan rey" balas andin dengan lemas

"kita ke dokter yah" ajak rey

"gak usah rey,cuma pusing sedikit nanti juga ilang kok! Kamu buruan mandi biar aku siapkan baju ganti"

"no! Udah kamu istirahat aja yah,nanti biar aku suruh bibik antar makan malam kita kekamar,aku gak mau kamu kenapa-napa" ucap rey
Penuh kwatir dengan keadaan andin saat ini.

Rey bangkit dari ranjang ia segera bergegas untuk membersihkan diri,
15 menit sudah rey pun selesai juga
Dengan ritual kamar mandi dan memakai baju santai nya. Setelah selesai ia pun turun kebawah untuk menyiapkan makan malam untuk andin. Di ruang makan sudah ada bibik yang tengah sibuk menyiapkan
Makan malam untuk majikan nya itu

"bik!" panggil rey

"iyah den,kok sendirian! Non andin gak ikut makan malam"

"lagi gak enak badan bik! Tolong siapkan makan malam untuk andin yah bik,nanti biar saya yang bawa keatas"

"baik den! Ini bibik siapkan dulu buat aden makan dulu yah"

"iyah bik" rey sambil duduk dan menenggak air putih yang bibik siapkan di meja.

Sembari menunggu bibik menyiapkan makan untuk nya, rey membuka ponsel nya dan ada notif pesan chat dari sang namah yang menanyakan
Kabar nya dan menantu kesayangan nya itu. Rey pun tersenyum sambil membalas pesan chat dari sang mamah , setelah membalas pesan rey pun segera menikmati makan malam nya sendirian tanpa di temani andin.

Selesai makan malam rey langsung menuju kamar dengan membawa nampan yang berisi makan malam untuk andin. "sayang makan dulu yuk" pinta rey

Andin pun duduk bersandar di kepala ranjang dan membuka mulut nya untuk menerima suapan nasi dari rey.
Namun baru beberapa suap perut andin merasa tidak enak dan merasa mual dan tidak enak..

"rey udah ih! Pengen muntah rasanya" andin sambil menutup mulut nya dengan kedua tangannya.

"sekali lagi sayang yah" ucap rey

"gak mau rey aku pengen! Huwekkk"
Andin langsung berlari menuju kamar mandi karna sudah tidak tahan dengan rasa mual nya itu.

Rey langsung menyusul andin dengan wajah panik nya,ia bingung apa yang harus ia lakukan. Rey mencoba memijit tengkuk andin yang sedang memutahkan cairan dari dalam perutnya itu. "sayang kita kerumah sakit aja yah kamu muntah-muntah sampai lemas gitu" ajak rey dengan panik.

"udah aku gapp rey! Besok juga udah enakan kok" jwb andin dengan suara lemas

Setelah merasa lega andin membasuh wajah nya dan berkumur. Rey pun akhir nya membopong andin menuju ranjang dan membaringkan nya.

"wajah kamu pucat sayang" ucap rey sembari mengelus pipi andin

"ngantuk" balas andin manja

"minum obat dulu yah,habis itu kita tidur" rey mengambil obat penurun demam untuk andin karna tubuh nya agak demam.

Kawin Kontrak (21+) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang