Parte 50

774 63 0
                                    

Anna's side...

4, Rue Saint Maurice, Sathonay-village, Metropolis Lyon. 08.00 AM.

Dua belas jam telah berlalu namun tak ada peningkatan dari proses persalinan Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua belas jam telah berlalu namun tak ada peningkatan dari proses persalinan Anna. Ia terhenti pada pembukaan kelima sejak pukul satu dan tak berubah sedikitpun hingga pagi ini. Cuaca di luar memang telah membaik, badai telah berangsur pergi namun gumpalan putih tersebut masih saja turun dengan mengerikan. Tak ada apapun yang dapat Ia lakukan kecuali memanggil Miria dan beberapa pelayan lain untuk membantunya melewati persalinan.

"Aku sudah tidak sanggup, Zia." Desis Anna kesakitan. Ia menggenggam erat tangan Miria yang menuntunnya untuk berjalan memutari ruangan.

Miria tersenyum lembut. "Melahirkan tidak pernah mudah, Signora. Anda akan melaluinya. Sebentar lagi." Ucap Miria dengan tenang.

"Aku merasakan sakit lagi." Rintih Anna kembali. Perutnya terasa mengencang dengan pisau yang terasa mengoyak jalur lahirnya. "Astaga... sangat menyakitkan, Zia. Rasanya semakin kuat."

"Anda ingin kembali berbaring?" Tanya Miria yang dibalas anggukan oleh Anna.

Miria membawanya yang tertatih-tatih ke ranjang dengan seprai baru (lagi). Mereka telah menggantinya sebanyak empat kali karena Anna bermandikan keringat meskipun udara di luar sana begitu dingin. Kontraksi itu tak tak memberikannya ruang sama sekali.

"Saya akan mengambilkan makanan dan minuman hangat, Signora. Mereka akan membantu untuk memijat punggung Anda selama saya pergi." Ucap Miria.

Miria beranjak keluar. Ia menghela napas panjang tatkala dirinya melewati pintu jati besar yang memisahkan kamar nyonya nya dengan lorong ruang keluarga.

"Apa masih belum juga?" Tanya Paolo yang berdiri di depan pintu kamar sejak semalam.

Miria menggeleng. "Pembukaannya bertambah sangat sedikit. Signora harus menghadapi lima pembukaan lagi sebelum bisa melahirkan. Dan... Ia sudah kepayahan saat ini."

"Apakah tak ada apapun yang dapat dilakukan?" Tanya Paolo. "Ini sudah dua belas jam, Miria." Balas Paolo tak kalah frustasi. Membayangkan signora nya yang kurus dan mungil itu melahirkan seorang diri membuatnya serasa akan gila.

"Ahh hentikan... ini sangat sakit Tuhan." Teriak Anna.

Dan suara itu di dengar oleh Miria dan Paolo yang ada di luar sana.

"Masuklah. Apa yang kau butuhkan?" Tanya Paolo.
"Makanan lunak dan teh daun rasberi merah. Mereka memiliki keduanya di dapur." Ujar Miria sebelum kembali ke kamar.

Lima belas menit kemudian, Paolo mengantarkan satu baki makanan ke dalam kamar. Miria mempersilahkan Paolo masuk dan meletakkannya di nakas samping pintu. Ia menoleh ke arah signora nya sejenak dan mulai detik itu Ia tak akan mau lagi menemani wanita melahirkan. Signora nya jauh dari kata 'baik'.

FATED : When Love Finds a Way [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang