Parte 51

1.1K 65 0
                                    

Have a great day everyone!

Lucas's side...

Fort de Vancia, Sathonay-village, Metropolis Lyon. Two weeks ago.

Pukul dua belas malam, tepat pada waktu perjanjian Lucas dengan ngengat yang mengganggu isterinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul dua belas malam, tepat pada waktu perjanjian Lucas dengan ngengat yang mengganggu isterinya. Pria itu telah membuat suatu kesepakatan, Lucas meminta lokasi yang jauh dari markas dan Markus meminta hanya untuk membawa satu orang untuk dibawa ke dalam benteng pertemuan. Lucas membawa Thomas, caporegime Prancis, sebagai rekan untuk memasuki lahan peperangan dengan Silvano yang siap mengerahkan soldiers di luar. Lucas tak pernah gentar menghadapi pertarungan, termasuk saat ini.

"Tukar mantelmu. Aku yakin Markus akan meminta ku melepas semua barang karena pria itu tak cukup baik untuk bertarung." Ujar Lucas sebelum melintasi koridor.

Thomas hanya menurut. Ia melepas mantelnya, juga jam dan yang terakhir adalah pistol. Lucas mengatakan jika jam tersebut tersambung dengan earpiece milik Silvano dan pistol tersebut adalah pistol cadangan yang Ia bawa.

Lucas sedikit merapikan jas milik Thomas dan Ia mendapatkan sesuatu dari kantung jas milik caporegime andalannya. Karet rambut berwarna merah muda.

"Maafkan saya, Don Lucas. Benda itu sepertinya terbawa saat saya hendak kemari." Sesal Thomas.

"Milik putrimu?"

"Ya, Don Lucas." Ujar Thomas penuh kebanggaan.

"Bawa kita keluar dengan selamat, Thomas. Aku juga menantikan putri pertamaku." Kata Lucas mengembalikan benda tersebut kepada Thomas.

Perkiraan Lucas tak pernah salah, sebelum mereka tiba di gudang pertemuan, Markus meminta Lucas untuk melepaskan semua barang yang Ia kenakan. Namun tidak dengan Thomas yang Ia minta untuk berjaga di luar ruangan.

"Menikmati permainan mu, Salvestro?" Tanya Lucas datar.

"Sangat, Don Lucas." Ujar Markus tertawa menjengkelkan. Pria itu hanya duduk di atas sebuah barel kayu sembari menghisap cerutu.

"Ah... sayang sekali gadis itu hamil benih mu. Seharusnya aku lebih cepat untuk menanamkan milikku di sana. Apa Anna memang senikmat itu? Kau banyak menggeram ketika bercinta." Ungkap Markus tak tau malu.

"Tutup mulut kotormu, Salvestro. Kau bahkan tak pantas untuk menyebutkan namanya." Kata Lucas sangat marah.

FATED : When Love Finds a Way [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang