Hallo phi/nong
Noy bawain story angsat nih
Hehehe yg suka jgan lupa baca terua VOTE abis itu ramaikan KOMENTAR yups...
.
.
.
.
.
.
Pembukaan
.
.
.
🌻 E N J O Y.... R E A D I N G🌻Penampilannya acak-acakkan, seragam putih yang dia kenakan terlihat kotor dan penuh dengan campuran tepung dan telur. Tidak peduli pandangan setiap orang yang kini menatap kearahnya. Dia masih tetap terus berjalan menuju rumahnya.
Bullying....
Satu kata yang hampir setiap hari dia alami di sekolahnya. Dan penyebab hal itu terjadi ialah hanya karna dia merupakan seorang gay.
Gulf Kanawut seorang remaja SMA kelas 3 yang sudah di tinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak ia berusia 7 tahun. Setelah itu Gulf pun hidup bersama pamannya, yang mempunyai hobi mabuk-mabukkan.
Hari ini seperti biasa Gulf selalu pulang di waktu siang. Padahal jam sekolahnya belum habis. Itu semua karna seragam yang Gulf kenakan sudah kotor sepenuhnya. Sehingga ia tidak bisa mengikuti pelajaran lagi.
Ingin rasanya Gulf melawan akan tetapi dirinya tidak mempunyai kekuatan untuk melawan mereka semua.
Memang menjadi gay itu salah ?
Mempunyai orientasi sexsual yang berbeda itu juga salah?Gulf juga tidak pernah mau dilahirkan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, ketertarikannya hanya kepada lelaki saja dan itu seakan menjadi hal paling menjijikan bagi semua orang termasuk semua murid di sekolahnya.
-__________🌻🌻🌻_________-
Clek....
Pintu kamar Gulf tiba-tiba saja di buka dari luar. Ternyata itu adalah pamannya. Sontak Gulf yang terkejut tidak jadi membuka seragam yang ia kenakan.
"Akhirnya lo pulang juga!"tunjuk sang paman yang terlihat setengah mabuk itu.
"Dari tadi gue nungguin lo tahu nggak sampe gue harus kena pukul sama penagih hutang tadi pagi. Oh ya mana kartu asuransi punya lo? Sini serahin ke gue cepet!"
"G-gak ada, paman."jawab Gulf mundur beberapa langkah kebelakang.
"DARI DULU NGGAK ADA TERUS! GUE TAHU YA LO SEMBUNYIIN KARTU ITU KAN ? JAWAB!"
Gulf menggelengkan kepala."Aku beneran nggak tahu, paman."isaknya Gulf pun memutuskan untuk segera keluar dari kamar.
Namun baru selangkah hendak meraih pegangan pintu, dengan cepat pamannya berhasil menarik paksa tangan Gulf dan menghempaskan tubuh Gulf keatas kasur.
Sang paman seketika langsung menindih tubuh Gulf dan menguncinya dengan kedua tangan. Gulf yang sudah ketakutan mencoba memberontak agar ia bisa lepas.
Dag!
Gulf menonjok kepemilikin pamannya dengan dengkul. Membuat sang paman merintih kesakitan. Dan saat itu juga Gulf ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur. Ia pun mendorong tubuh sang paman dari atas tubuhnya. Kemudian Gulf segera keluar kamar untuk melarikan diri.
-________🌻🌻🌻🌻_______-
Sepanjang perjalanan Gulf terus berlari tanpa arah tujuan. Bahkan Gulf tidak sadar bahwa ia berlari tanpa alas kaki. Hingga sampailah Gulf di jembatan besar yang berada di atas sungai besar. Dengan nafas yang masih tersengal-segal Gulf berdiri menatap kearah sungai tersebut.
Entah dari mana datangnya hal gila tiba-tiba terlintas dalam pikirannya, Yaitu bunuh diri.
"Kayaknya kalau aku mati, semuanya bakal lebih baik dari sekarang,.."lirih Gulf dengan gemetar berpegang pada tembok pembatas jembatan.
"Aku udah cape,..aku cape hidup kayak gini terus. Kenapa sih Tuhan nggak pernah adil sama aku?"
"Salah aku apa? Hikss...hikss.."
Tangisan Gulf pecah begitu saja. Kini tanpa ketakutan sedikit pun, Gulf langsung naik ke atas tembok pembatas.
Dalam hitungan tiga, Gulf memutuskan untuk mengakhiri semua rasa sakitnya di sungai ini. Lagipula jika ia mati tidak akan ada satu orang pun yang akan peduli termasuk pamannya sendiri.
Satu,......
Dua,.......
Tig,.......
Grep!
Baru saja Gulf akan menjatuhkan tubuhnya, namun tangannya berhasil di cengkram oleh seseorang dari bawah.
"TURUN LO! TURUN SEKARANG JUGA!"titahnya menarik-narik lengan Gulf.
"Lepasin tangan aku!"sergah Gulf mencoba melepaskan cengkraman tersebut. Tapi tenaga lelaki yang ada di bawahnya ini terlalu kuat sehingga Gulf akhirnya turun dari atas tembok pembatas.
"LO UDAH GILA YA! SIANG-SIANG GINI MAU TERJUN KE SUNGAI!"
"Kenapa emangnya? Itu semua nggak ada urusannya sama kamu."tunjuk Gulf.
"Iya emang nggak urusannya sama gue. Tapi, kalau lo bunuh diri disini, yang ada lo bikin jembatan ini angker gara-gara lo!"sentaknya.
"Aku nggak peduli,..aku udah cape sama semuanya. Dan sekarang, mati lebih baik.."
"Lebih baik menurut lo ? Yang ada lo kasih luka buat orang-orang yang sayang sama lo."ucap lelaki itu kini memegangi kedua pundak Gulf.
"Sayang? Udah nggak ada yang sayang sama aku,..jadi buat apa aku hidup semuanya udah nggak ada yang peduli!"
"Ada kok yang peduli sama lo. Gue, gue peduli banget sama lo. Karna gue tahu kehilangan itu sakit."ucapnya menatap Gulf dengan tatapan berkaca-kaca.
"Jadi gue mohon sama lo, tolong jangan akhiri hidup lo yang berharga ini."
"Gue tahu kita baru ketemu, tapi gue janji gue bakal selalu ada buat lo. Gue bakal jadi orang yang akan buat lo bahagia mulai sekarang."ujarnya.
"Ma-maksud kamu?"tanya Gulf tak mengerti.
"Jadilah pacar gue mulai detik ini dan seterusnya. Karna gue bakal selalu jagain lo. Asal lo juga janji, lo bakal terus jalani hidup dan jangan pernah berpikiran untuk bunuh diri lagi. Janji?"lelaki itu menyodorkan kelingkingnya.
"Kamu nggak bohong kan?"tanya Gulf masih belum yakin.
"Gue serius,..ikut sama gue dan kita mulai semuanya dari awal."ucapnya.
Gulf tersenyum getir, ia perlahan membalas kelingking lelaki di hadapannya.
"Aku janji, aku nggak akan ulangi hal kayak gini lagi. Tapi, aku mau kamu bawa aku pergi dari sini sekarang."pinta Gulf.
"Oke kalau itu mau lo, gue bakal bawa lo ke kota sekarang juga. Dan kita bakal tinggal bersama disana."jawabnya.
Meskipun ada sedikit rasa takut, Gulf tetap mau ikut dengan lelaki tersebut. Tidak peduli dengan apapun yang terjadi nantinya, Gulf hanya ingin segera pergi meninggalkan kota ini.
TO BE CONTINUED
.
.
.
.
.
.
.
segitu aja prolognya oh iya sehabis tgl 4 mei noy double up kayak ya noy mau berpikir buat bimin jadwal semua story noy jadi maaf kalau slow up setelah tgl 4 itu 😁✌
.
.
.
.
Bye-bye semua 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC BOYFRIEND Bxb (Mpreg) On-Going
FanfictionCerita ini mengisahkan tentang seorang remaja lelaki yang ingin merasakan apa itu arti 'BAHAGIA' Namun semesta seakan tidak memihak padanya. Segala luka dan penderitaan ia rasakan secara bertubi-tubi. Sampai pada suatu hari, lelaki tersebut bertemu...